Penjualan Properti Anjlok Kecipratan Perlambatan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan, penjualan properti di Indonesia pada kuartal II tahun ini mengalami penurunan signifikan mencapai 50% dibandingkan tahun lalu.
"Ini berat tentunya, dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang turun dibanding kuartal I, itu ternyata menandakan perlambatan di properti juga amat terasa. Kuartal II ini turun sekitar 50%. Jika dibandingkan kuartal I, turun sekitar 30%-40%," kata dia ketika dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (9/8/2015).
Dia menuturkan, perlambatan ekonomi Indonesia dan dunia membuat sektor properti kecipratan imbasnya. Dengan kondisi seperti ini, Eddy mengaku belum bisa memprediksi pertumbuhan properti hingga akhir 2015 bakal berada di kisaran berapa.
"Kita belum bisa memprediksi sampai akhir tahun berapa pertumbuhannya untuk properti karena di kuartal II saja kan masih melambat," ujarnya.
Meski demikian, Eddy tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali normal pada akhir tahun ini, melihat pemerintah Indonesia juga nampak yakin dengan pemulihan ekonomi dunia, yang diharapkan berimbas ke dalam negeri.
"Pokoknya, kalau pertumbuhan ekonominya bisa naik, tentu ini (sektor properti) akan naik. Saya pikir optimisme dari pemerintah soal perbaikan ekonomi adalah sesuatu hal yang patut kita hargai. Kita sendiri juga harus optimis bahwa kondisinya akan membaik, dan tidak boleh terus terlena dengan dengan kondisi ini," pungkasnya.
(Baca: Sektor Properti Tertampar Melambatnya Ekonomi)
"Ini berat tentunya, dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang turun dibanding kuartal I, itu ternyata menandakan perlambatan di properti juga amat terasa. Kuartal II ini turun sekitar 50%. Jika dibandingkan kuartal I, turun sekitar 30%-40%," kata dia ketika dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (9/8/2015).
Dia menuturkan, perlambatan ekonomi Indonesia dan dunia membuat sektor properti kecipratan imbasnya. Dengan kondisi seperti ini, Eddy mengaku belum bisa memprediksi pertumbuhan properti hingga akhir 2015 bakal berada di kisaran berapa.
"Kita belum bisa memprediksi sampai akhir tahun berapa pertumbuhannya untuk properti karena di kuartal II saja kan masih melambat," ujarnya.
Meski demikian, Eddy tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali normal pada akhir tahun ini, melihat pemerintah Indonesia juga nampak yakin dengan pemulihan ekonomi dunia, yang diharapkan berimbas ke dalam negeri.
"Pokoknya, kalau pertumbuhan ekonominya bisa naik, tentu ini (sektor properti) akan naik. Saya pikir optimisme dari pemerintah soal perbaikan ekonomi adalah sesuatu hal yang patut kita hargai. Kita sendiri juga harus optimis bahwa kondisinya akan membaik, dan tidak boleh terus terlena dengan dengan kondisi ini," pungkasnya.
(Baca: Sektor Properti Tertampar Melambatnya Ekonomi)
(rna)