Putus Rantai Distribusi, Pemerintah Bentuk Depo Bapok Kita

Senin, 10 Agustus 2015 - 11:57 WIB
Putus Rantai Distribusi, Pemerintah Bentuk Depo Bapok Kita
Putus Rantai Distribusi, Pemerintah Bentuk Depo Bapok Kita
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi pembentukan Depo Bapok Kita, guna memangkas rantai distribusi dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok (bapok).

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengungkapkan, panjangnya rantai distribusi menjadi penyebab utama meningkatnya harga komoditas dari daerah asal ke pasar tujuan, yang ditaksir hingga 15%.

"Pembentukan Depo Bapok Kita ini bertujuan memangkas rantai distribusi komoditas yang terlalu panjang, sehingga berdampak pada tingginya harga di tingkat konsumen," katanya dalam acara peresmian Depo Bapok Kita di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Selain panjangnya rantai distribusi, faktor lain yang perlu dibenahi lantaran memengaruhi harga di tingkat konsumen adalah peran bandar barang kebutuhan pokok di pasar induk yang dominan dalam menentukan harga, serta relatif lemahnya akses pembiayaan para pedagang di pasar rakyat.

Bos Panasonic Gobel Indonesia ini berharap, pendirian Depo Bapok Kita ini dapat membantu para pedagang mendapat akses sumber pasokan barang kebutuhan pokok dengan harga lebih kompetitif.

"Upaya ini juga untuk memfasilitasi pedagang pasar rakyat, agar mendapatkan akses pembiayaan dengan mekanisme lebih sederhana, mudah, cepat, dan dengan bunga yang lebih ringan," imbuhnya.

Mendag menjelaskan, mekanisme Depo Bapok Kita nantinya Bulog akan menjadi pemasok utama yang menyediakan barang kebutuhan pokok langsung dari petani ataupun importir, yang akan diperjualbelikan di kios yang telah disediakan di pasar setempat ke pedagang.

"Akses pembiayaan pedagang pasar akan diatur secara bilateral antara Koperasi Pasar/Lembaga Keuangan Bank-Lembanga Keuangan Non-Bank (Koppas/LKB-LKNB) dan pedagang itu sendiri," terangnya.

Rachmat mengakui, pembenahan yang dilakukan ini akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan pedagang. Namun diyakininya, pembentukan depo ini akan mengikis pengeluaran ekstra‎ para pedagang yang selama ini dibebankan kepada konsumen.

"Memang tidak mudah melakukan perbaikan, namun jika semua instansi bekerja sama, bukan tidak mungkin hal ini dapat terlaksana. Ke depan akan ada 10 Depo Bapok Kita di wilayah Jakarta hingga akhir tahun," tandasnya.

Adapun 10 pasar tersebut antara lain:

‎1. Pasar Kramat Jati
2. Pasar Glodok
3. Pasar Tebet Timur
4. Pasar Klender SS
5. Pasar Ciracas
6. Pasar Enjo Jatinegara
7. Pasar Cibubur
8. Pasar Gembrong
9. Pasar Tomang Barat
10. Pasar Kelapa Gading
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4935 seconds (0.1#10.140)