Bangun PLTN Minimal 10 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, diperlukan waktu minimal 10 tahun untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Bahkan, jika dipandang dengan negara lain, kurun waktu 10 tahun adalah sesuatu yang ambisius. Rida mengatakan, memang energi nuklir ini nantinya akan menjadi energi yang sangat bermanfaat untuk masa depan Indonesia. Namun pembangunannya tidak serta merta singkat.
"Pembangunan PLTN paling cepat 10 tahun. 10 tahun itu pun dipandang sesuatu yang ambisius kalau negara lain tahu. Kami, dari saya terutama menempatkan PLTN itu di meja untuk didiskusikan sama-sama jangan sampai setelah waktunya mepet kemudian baru membicarakannya. Padahal waktunya sudah telat," kata dia di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Saat ini, Indonesia kalah dengan negara berkembang lainnya seperti Vietnam dan Malaysia yang sudah membangun energi nuklir. Rida menyayangkan, Indonesia termasuk ke 10 negara terbesar di dunia, namun satu-satunya yang belum membangun PLTN.
"Coba sekarang, Vietnam bangun, Malaysia bangun. Coba kita termasuk 10 negara terbesar di dunia, tapi satu-satunya yang belum bangun PLTN. Statistiknya mengatakan, kita lagi krisis segala macam. Yang bisa memberikan listrik yang bersih dalam waktu cepat, besar sekarang itu ya PLTN. Kecenderungannya itu naik terus pembangunan di dunia," pungkasnya.
Bahkan, jika dipandang dengan negara lain, kurun waktu 10 tahun adalah sesuatu yang ambisius. Rida mengatakan, memang energi nuklir ini nantinya akan menjadi energi yang sangat bermanfaat untuk masa depan Indonesia. Namun pembangunannya tidak serta merta singkat.
"Pembangunan PLTN paling cepat 10 tahun. 10 tahun itu pun dipandang sesuatu yang ambisius kalau negara lain tahu. Kami, dari saya terutama menempatkan PLTN itu di meja untuk didiskusikan sama-sama jangan sampai setelah waktunya mepet kemudian baru membicarakannya. Padahal waktunya sudah telat," kata dia di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Saat ini, Indonesia kalah dengan negara berkembang lainnya seperti Vietnam dan Malaysia yang sudah membangun energi nuklir. Rida menyayangkan, Indonesia termasuk ke 10 negara terbesar di dunia, namun satu-satunya yang belum membangun PLTN.
"Coba sekarang, Vietnam bangun, Malaysia bangun. Coba kita termasuk 10 negara terbesar di dunia, tapi satu-satunya yang belum bangun PLTN. Statistiknya mengatakan, kita lagi krisis segala macam. Yang bisa memberikan listrik yang bersih dalam waktu cepat, besar sekarang itu ya PLTN. Kecenderungannya itu naik terus pembangunan di dunia," pungkasnya.
(izz)