Kinerja Rupiah Terburuk Kedua di Asia

Selasa, 11 Agustus 2015 - 15:26 WIB
Kinerja Rupiah Terburuk...
Kinerja Rupiah Terburuk Kedua di Asia
A A A
JAKARTA - Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menyampaikan, kinerja nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjadi yang terburuk kedua di Asia.

Dia menjelaskan, hal tersebut berlaku sejak awal tahun hingga hari ini. Rupiah tercatat sudah mengalami pelemahan sebanyak dua digit.

"Dibandingkan Malaysia, (rupiah) lebih baik. Rupiah turun 8% year to date (ytd) dan 13% year on year (yoy)," ujarnya saat paparan peresmian kantor cabang MNC Securities di Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Dia menjelaskan, pelemahan mata uang juga terjadi di negara lain, tapi tidak dipungkiri, pelemahan mata uang di Indonesia menjadi salah satu yang terburuk, setelah ringgit Malaysia yang secara ytd turun 10,5% dan secara yoy anjlok 14%.

Menurutnya, meskipun di Thailand ada isu kudeta, nilai tukar bath terhadap USD tidak seperti rupiah. "Di Thailand lebih baik, tidak seperti di Indonesia. Pakistan dan Filipina juga lebih baik," jelas Edwin.

Sampai akhir tahun ini, dia memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap USD bisa menembus Rp14.000/USD. Pelemahan itu dipicu perlambatan ekonomi China, mengakibatkan permintaan ekspor ke sana menjadi menurun.

"Padahal barang ekspor banyak menuju ke China, tapi tidak ada barang manufaktur dari Indonesia ke sana. Berbanding terbalik dengan China yang banyak impor manufaktur," pungkasnya.

Sentimen lain yang memengaruhi adalah masih menggantungnya kepastian suku bunga acuan oleh Federal Reserve (the Fed).

Di samping itu, Edwin menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, yakni realisasi belanja modal pemerintah yang masih minim dan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada semester I juga menekan rupiah.

Bahkan, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III mendatang juga tidak berbeda jauh atau masih berada di bawah 5%.

"Kendati demikian, nilai tukar rupiah bisa berbalik arah di September ketika proyek infrastruktur mulai berjalan, sehingga mendorong sektor konsumsi," ujarnya.

Baca:

Rupiah Bertahan di Teritori Merah Siang Ini

USD Berjaya, Rupiah Dibuka Tepar
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0615 seconds (0.1#10.140)