Beberapa Kesalahan Membeli Rumah Bekas

Rabu, 12 Agustus 2015 - 09:09 WIB
Beberapa Kesalahan Membeli Rumah Bekas
Beberapa Kesalahan Membeli Rumah Bekas
A A A
MESKI memiliki embel-embel “bekas”, rumah seken, terutama di daerah yang strategis, masih terus diburu.

Namun, jangan tergesa-gesa membelinya karena terdapat beberapa kesalahan terbesar saat membeli rumah pertama, termasuk rumah bekas, yang mesti Anda ketahui.

Kesalahan pertama, pilihan mengontrak atau membeli rumah. Meskipun memiliki rumah sendiri memberikan kebahagiaan tersendiri, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengontrak rumah. Pilihan mengontrak bisa jadi lebih baik secara finansial. Ketika menyewa, kita tidak perlu khawatir tentang asuransi rumah, pajak, notaris, biaya perawatan rumah yang tidak terlihat, dan lain-lain. Itulah keuntungan dari menyewa.

Kedua, Anda dan pasangan belum siap. Tidak semua harga rumah setinggi langit, seperti perumahan elite, di mana permintaan jauh melebihi pasokan yang ada. Yang perlu diingat, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan harga rumah akan terus meningkat di seluruh negeri selama beberapa tahun ke depan.

Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan finansial sedini mungkin. Anda harus siap untuk membuat keputusan sangat cepat karena pasar penjualan rumah memanas. Seperti kita tahu, sebagian besar barang dengan harga murah pergi dengan cepat. Bahkan, sebelum memulai pencarian Anda harus sudah menyiapkan uang muka. Adapun yang juga menjadi kesalahan adalah terlalu percaya pada informasi pinjaman online.

Pada zaman digital ini, internet memang membantu ketika ingin memeriksa kota dan daerah untuk membeli rumah. Tujuannya untuk melihat apakah kita memenuhi syarat bagi proses pinjamannya. Menurut survei terbaru dari Pricewaterhouse Coopers, setengah dari peminjam mengaku telah memahami pinjaman dasar, tapi dua dari lima pengalaman buruk berasal dari kesalahpahaman atas biaya, persyaratan, dan biaya kepemilikan.

Pergi ke tempat peminjaman secara langsung akan mempermudah komunikasi. Bertemu tatap muka juga membuat respons dapat berjalan cepat dan langsung. Informasi pinjaman onlinekadang memberikan informasi yang kurang jelas. Jangan juga terlalu percaya pada iklan online. Ketika memeriksa rumah dan lingkungan secara online, hati-hati dengan situs pembelian rumah.

Gambar atau video yang muncul bisa saja dilebih-lebihkan, tidak sesuai dengan kenyataan. Menyusuri lingkungan dan menyoroti seluk-beluk pasar mungkin tidak terwakili oleh iklan online. Inilah yang terkadang luput saat kita menilai harga rumah. Jadi, datang langsung akan lebih meyakinkan. Anda juga harus memeriksa dengan detail. Menurut Bill Loden, Presiden American Society of Home Inspectors, sekitar 10% rumah yang baru dibeli tidak diperiksa. Kita berusaha memotong biaya inspeksi rumah.

Anda mungkin memeriksa cacat material, tetapi tidak memeriksa kerusakan jalan. Di Amerika Serikat, ada berbagai tarif pemeriksaan untuk rumah berdasarkan ukuran rumah dan bagaimana rumah itu dibangun. Dibutuhkan mata yang terlatih untuk melihat masalah rumah yang tidak tampak oleh mata biasa. Kita juga harus ikut memeriksa dan mengajukan pertanyaan tentang noda air, bau aneh, dan lain-lain.

Loden mengingatkan bahwa selalu ada cacat laten yang tidak dilihat inspektur. Anda juga harus memeriksa kondisi tanah dan fondasi rumah. Kesalahan lain, yaitu bertanya pada saat yang tidak tepat. Penjual akan memilih menjual rumah kepada orang yang benar-benar terlihat menyukainya. Kebanyakan dari kita tidak sadar ketika mereka diwawancara oleh broker atau perantara.

Jika kita mengeluh, itu akan membuat kesan pertama yang buruk. Memang penting untuk menanyakan retak dan hewan pengerat potensial di sekitar rumah. Namun, kita tidak harus terpaku pada hal ini sambil melihat-lihat rumah. Simpan pertanyaan untuk broker yang akan membantu Anda melakukan kesepakatan setelah tur rumah.

Rendra Hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7278 seconds (0.1#10.140)