Rupiah Ditutup Rontok di Akhir Pekan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini ditutup rontok di tengah stabilnya USD dan pascarilis nota keuangan.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.802/USD, dengan kisaran Rp13.621-Rp13.885/USD. Posisi ini melemah 27 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.775/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.790/USD. Posisi ini terapresiasi 18 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.808/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.787/USD. Posisi tersebut memburuk 20 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.767/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.763/USD, melemah 16 poin dari posisi kemarin di level Rp13.747/USD.
Sementara USD stabil pada hari ini setelah Bank Sentral China (PBOC) tampaknya telah berhenti melemahkan yuan lebih lanjut, sehingga mengurangi kekhawatiran bahwa terkoreksinya mata uang China bisa menggagalkan rencana Federal Reserve (The fed) untuk menaikkan suku bunganya.
USD terhadap yen diperdagangkan pada 124,35, di atas level terendah pekan ini di 124,21. Terhadap sejumlah mata uang, USD stabil di 96,387.
"Pasar China telah stabil hari ini, dengan yuan sebagian besar mendatar. Ada sedikit penyesuaian posisi terjadi antara euro terhadap USD akibat data AS baru-baru ini, seperti pekerjaan dan penjualan retail, tidak persis memberikan arah yang jelas bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga," kata ahli strategi mata uang di Nomura Yujiro Goto, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/8/2015).
Euro sempat mencapai level tertinggi satu hari terhadap USD di 1,1172 pada awal perdagangan Eropa setelah parlemen Yunani memberikan persetujuan bailout. Tapi dengan cepat terkoreksi ke 1,1145/USD.
Sementara dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi lebih rendah, hanya 5,5% dibanding tahun ini sebesar 5,7%. Adapun, rupiah dipatok pada level Rp13.400/USD, jauh dari target 2015 sebesar Rp12.500/USD.
Baca:
Ini Asumsi Dasar Ekonomi Makro RI
Rupiah Siang Ini Parkir di Bawah Rp13.800/USD
Sidang Tahunan MPR Diwarnai Doa Minta Rupiah Menguat
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.802/USD, dengan kisaran Rp13.621-Rp13.885/USD. Posisi ini melemah 27 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.775/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.790/USD. Posisi ini terapresiasi 18 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.808/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.787/USD. Posisi tersebut memburuk 20 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.767/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.763/USD, melemah 16 poin dari posisi kemarin di level Rp13.747/USD.
Sementara USD stabil pada hari ini setelah Bank Sentral China (PBOC) tampaknya telah berhenti melemahkan yuan lebih lanjut, sehingga mengurangi kekhawatiran bahwa terkoreksinya mata uang China bisa menggagalkan rencana Federal Reserve (The fed) untuk menaikkan suku bunganya.
USD terhadap yen diperdagangkan pada 124,35, di atas level terendah pekan ini di 124,21. Terhadap sejumlah mata uang, USD stabil di 96,387.
"Pasar China telah stabil hari ini, dengan yuan sebagian besar mendatar. Ada sedikit penyesuaian posisi terjadi antara euro terhadap USD akibat data AS baru-baru ini, seperti pekerjaan dan penjualan retail, tidak persis memberikan arah yang jelas bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga," kata ahli strategi mata uang di Nomura Yujiro Goto, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/8/2015).
Euro sempat mencapai level tertinggi satu hari terhadap USD di 1,1172 pada awal perdagangan Eropa setelah parlemen Yunani memberikan persetujuan bailout. Tapi dengan cepat terkoreksi ke 1,1145/USD.
Sementara dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi lebih rendah, hanya 5,5% dibanding tahun ini sebesar 5,7%. Adapun, rupiah dipatok pada level Rp13.400/USD, jauh dari target 2015 sebesar Rp12.500/USD.
Baca:
Ini Asumsi Dasar Ekonomi Makro RI
Rupiah Siang Ini Parkir di Bawah Rp13.800/USD
Sidang Tahunan MPR Diwarnai Doa Minta Rupiah Menguat
(rna)