Asumsi Rupiah di Level Rp13.400/USD Dinilai Tak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menilai asumsi makro rupiah berada di Rp13.400/USD pada tahun depan tidak masuk akal. Hal ini karena sentimen dari Amerika Serikat (AS) yang akan terus menaikan suku bunganya secara bertahap.
"Kurang masuk akal, optimis rupiah di Rp13.400/USD. Saya pikir karena masalah AS, kenaikan Fed rate," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Sementara dari dalam negeri adanya sentimen laju pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) yang akan masih menurun tahun depan.
"Lalu GDP turun, ekspor banyak ke China, sedangkan perekonomian mereka juga menurun, sehingga ekspor ke sana akan menurun juga," jelas Edwin.
Selain itu, untuk asumsi harga minyak dunia juga dinilainya terlalu optimistis. Pasalnya, tahun depan diperkirakan hanya akan berada di kisaran USD50 hingga USD55 per barel.
"Kalau kita lihat asumsi harga minyak dunia cukup optimis di USD60/barel. Suplai minyak Iran turun dan sel gas AS meningkat," pungkasnya.
Baca juga:
Pelaku Pasar Cium Aroma Tak Sedap dari Reshuffle
Apindo: Perbaiki Ekonomi Tak Cukup dengan Reshuffle
Perbaikan Ekonomi Tergantung Kecepatan Aksi Menteri Baru
"Kurang masuk akal, optimis rupiah di Rp13.400/USD. Saya pikir karena masalah AS, kenaikan Fed rate," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Sementara dari dalam negeri adanya sentimen laju pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) yang akan masih menurun tahun depan.
"Lalu GDP turun, ekspor banyak ke China, sedangkan perekonomian mereka juga menurun, sehingga ekspor ke sana akan menurun juga," jelas Edwin.
Selain itu, untuk asumsi harga minyak dunia juga dinilainya terlalu optimistis. Pasalnya, tahun depan diperkirakan hanya akan berada di kisaran USD50 hingga USD55 per barel.
"Kalau kita lihat asumsi harga minyak dunia cukup optimis di USD60/barel. Suplai minyak Iran turun dan sel gas AS meningkat," pungkasnya.
Baca juga:
Pelaku Pasar Cium Aroma Tak Sedap dari Reshuffle
Apindo: Perbaiki Ekonomi Tak Cukup dengan Reshuffle
Perbaikan Ekonomi Tergantung Kecepatan Aksi Menteri Baru
(dmd)