OJK Pacu Pertumbuhan Perbankan Syariah
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan Expo iB (Islamic Banking) vaganza. Di Jawa Tengah (Jateng) akan digelar di tiga lokasi yakni Semarang, Solo, dan Purwokerto.
Kepala OJK Regional IV Wilayah Jateng dan DIY, Santoso Wibowo mengatakan, kegiatan tersebut akan digelar selama empat hari mulai 20-23 Agustus 2015.
"Untuk di Semarang akan digelar di Mal Ciputra. Kegiatan ini sifatnya nasional, selain di Semarang juga digelar di Solo, Mataram, Makassar, Purwokerto, Bengkulu, Bogor, dan Banjarmasin,” katanya di Semarang, Selasa (18/8/2015).
Menurutnya, event yang ke sembilan kalinya tersebut, sebagai upaya untuk semakin memperkenalkan dan meningkatakan pemahaman masyarakat mengenai keunggulan produk dan layanan perbankan syariah.
Dia mengatakan, sebagai industri yang relatif baru tumbuh, perbankan syariah dipandang perlu mengadakan expo karena masih perlu terus melakukan sosialisasi dan edukasi publik, agar produk serta jasa layanan makin masyarakat.
"Perbankan syariah dan jasa keuangan syariah relatif masih baru, sehingga masih perlu dipacu partumbuhannya, supaya ke depan semakin baik," ucapnya.
OJK menargetkan selama event iB Vaganza diharapkan mampu menggalang dana dari masyarkat lebih dari Rp38 miliar. Pihaknya optimis event tersebut akan mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan layanan jasa perbankan Syariah.
"Justru pada saat expo seperti ini masyarakat berbondong-bondong, mulai dari hanya sekadar mencoba maupun langsung menggunakan layanan perbankan syariah," ucapnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data OJK posisi Mei 2015, industri perbankan syariah terdiri atas 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah, dan 162 BPR Syariah. Dari keseluruhan jumlah industri perbankan yang ada, total aset mencapai Rp272,389 triliun dengan pangsa pasar baru 4,67%.
Khusus untuk wilayah Jateng dan DIY, pada posisi yang sama, total aset mencapai Rp19,94 triliun, pembiayaan Rp15,06triliun, dan dana pihak ketiga sebesar Rp14,65 triliun.
"Untuk pembiayaan memang lebih besar dari pada DPK, karena itu, kita terus pacu supaya DPK bisa lebih tinggi dibandingkan pembiayaan," ujarnya.
Direktur Pengawasan Bank II OJK Regional IV Wilayah Jateng dan DIY Wahyudi menambahkan, perbankan Syariah saat ini juga memiliki produk baru yakni tabungan pelajar syariah (simpel iB).
Produk Simple iB diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja perbankan Syariah. "Produk ini akan dilouching pada acara iB Vaganza besok," katanya.
Kepala OJK Regional IV Wilayah Jateng dan DIY, Santoso Wibowo mengatakan, kegiatan tersebut akan digelar selama empat hari mulai 20-23 Agustus 2015.
"Untuk di Semarang akan digelar di Mal Ciputra. Kegiatan ini sifatnya nasional, selain di Semarang juga digelar di Solo, Mataram, Makassar, Purwokerto, Bengkulu, Bogor, dan Banjarmasin,” katanya di Semarang, Selasa (18/8/2015).
Menurutnya, event yang ke sembilan kalinya tersebut, sebagai upaya untuk semakin memperkenalkan dan meningkatakan pemahaman masyarakat mengenai keunggulan produk dan layanan perbankan syariah.
Dia mengatakan, sebagai industri yang relatif baru tumbuh, perbankan syariah dipandang perlu mengadakan expo karena masih perlu terus melakukan sosialisasi dan edukasi publik, agar produk serta jasa layanan makin masyarakat.
"Perbankan syariah dan jasa keuangan syariah relatif masih baru, sehingga masih perlu dipacu partumbuhannya, supaya ke depan semakin baik," ucapnya.
OJK menargetkan selama event iB Vaganza diharapkan mampu menggalang dana dari masyarkat lebih dari Rp38 miliar. Pihaknya optimis event tersebut akan mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan layanan jasa perbankan Syariah.
"Justru pada saat expo seperti ini masyarakat berbondong-bondong, mulai dari hanya sekadar mencoba maupun langsung menggunakan layanan perbankan syariah," ucapnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data OJK posisi Mei 2015, industri perbankan syariah terdiri atas 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah, dan 162 BPR Syariah. Dari keseluruhan jumlah industri perbankan yang ada, total aset mencapai Rp272,389 triliun dengan pangsa pasar baru 4,67%.
Khusus untuk wilayah Jateng dan DIY, pada posisi yang sama, total aset mencapai Rp19,94 triliun, pembiayaan Rp15,06triliun, dan dana pihak ketiga sebesar Rp14,65 triliun.
"Untuk pembiayaan memang lebih besar dari pada DPK, karena itu, kita terus pacu supaya DPK bisa lebih tinggi dibandingkan pembiayaan," ujarnya.
Direktur Pengawasan Bank II OJK Regional IV Wilayah Jateng dan DIY Wahyudi menambahkan, perbankan Syariah saat ini juga memiliki produk baru yakni tabungan pelajar syariah (simpel iB).
Produk Simple iB diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja perbankan Syariah. "Produk ini akan dilouching pada acara iB Vaganza besok," katanya.
(izz)