Rupiah Ditutup Tergilas Rebound-nya USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup tergilas rebound-nya USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp14.087/USD. Posisi ini melemah 24 poin dibanding dengan penutupan sebelumnya di level Rp14.063/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.080/USD, dengan kisaran harian Rp13.908-Rp14.115/USD. Posisi ini tergerus 35 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.045/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.067/USD, melemah 69 poin dari posisi sebelumnya di level Rp13.998/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada pada level Rp14.054/USD. Posisi tersebut memburuk 4 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.050/USD.
Sementara itu, USD berhasil balik arah menguat (rebound) secara luas didukung imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang naik, meskipun sebagian besar investor masih berhati-hati terhadap perlambatan ekonomi China.
Kekhawatiran dan aksi jual di pasar saham global akibat keraguan rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini, yang mendorong volatilitas di pasar valuta asing ke level tertinggi dalam dua tahun. USD telah kehilangan 4% terhadap yen selama dua hari perdagangan sebelumnya.
Obligasi AS bertenor 10 tahun yang sempat jatuh ke 1,905% pada Senin, pulih dan diperdagangkan di 2,02% pada Selasa. Adapun, USD naik 0,8% terhadap yen ke 119,35, setelah jatuh 2,9% pada hari Senin, kejatuhan harian terbesar dalam lima tahun.
"USD berada dalam ketidakpastian. Semua mata uang yang dijual kemarin meningkat, tapi bagi saya itu terlihat hanya jangka pendek," kata ahli strategi valas di Nordea Niels Christensen, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2015).
Sementara euro turun menjadi 1,1550/USD pada Selasa berada di rekor tertinggi tujuh bulan di 1,1715/USD pada Senin.
Baca:
Bursa China Terkapar, IHSG Mampu Bangkit
Rupiah Siang Ini Masih Melempem
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp14.087/USD. Posisi ini melemah 24 poin dibanding dengan penutupan sebelumnya di level Rp14.063/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.080/USD, dengan kisaran harian Rp13.908-Rp14.115/USD. Posisi ini tergerus 35 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.045/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.067/USD, melemah 69 poin dari posisi sebelumnya di level Rp13.998/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada pada level Rp14.054/USD. Posisi tersebut memburuk 4 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.050/USD.
Sementara itu, USD berhasil balik arah menguat (rebound) secara luas didukung imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang naik, meskipun sebagian besar investor masih berhati-hati terhadap perlambatan ekonomi China.
Kekhawatiran dan aksi jual di pasar saham global akibat keraguan rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini, yang mendorong volatilitas di pasar valuta asing ke level tertinggi dalam dua tahun. USD telah kehilangan 4% terhadap yen selama dua hari perdagangan sebelumnya.
Obligasi AS bertenor 10 tahun yang sempat jatuh ke 1,905% pada Senin, pulih dan diperdagangkan di 2,02% pada Selasa. Adapun, USD naik 0,8% terhadap yen ke 119,35, setelah jatuh 2,9% pada hari Senin, kejatuhan harian terbesar dalam lima tahun.
"USD berada dalam ketidakpastian. Semua mata uang yang dijual kemarin meningkat, tapi bagi saya itu terlihat hanya jangka pendek," kata ahli strategi valas di Nordea Niels Christensen, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2015).
Sementara euro turun menjadi 1,1550/USD pada Selasa berada di rekor tertinggi tujuh bulan di 1,1715/USD pada Senin.
Baca:
Bursa China Terkapar, IHSG Mampu Bangkit
Rupiah Siang Ini Masih Melempem
(rna)