Pengusaha Tahu Ngeluh Kedelai Tembus Rp7.500/Kg
A
A
A
SRAGEN - Melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS (USD) membuat pengusaha tahu di sejumlah daerah tertekan. Mereka mengalami kerugian karena harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu menembus angka Rp7.500 per kilogram.
Akibatnya, biaya produksi melonjak tajam. Untuk menyiasatinya sebagian pengusaha tahu terpaksa mengurangi ukuran.
Seperti yang dialami pengusaha tahu di Sragen, Jawa Tengah. Mereka mengaku rugi sampai puluhan juta rupiah karena kedelai sebagai bahan baku utama yang diimpor dari Amerika melonjak tajam. Sebelumnya harga kedelai hanya mencapai Rp6.500-Rp6.800/kg. Kini, menembus angka Rp7.500/Kg
"Dengan harga yang cukup tinggi ini kami harus menyiasati untuk mempertahankan kelangsungan pabrik dengan memperkecil ukuran. Besarnya biaya produksi menambah beban produksi kami, termasuk membayar gaji karyawan," ujar Purwanto, salah seorang pengusaha tahu di Sragen, Sabtu (29/8/2015).
Setiap hari, tutur Purwanto, dirinya mengolah satu kuintal kedelai. Dari satu kuintal bisa menghasilkan 3.000 buah tahu.
Biaya produksi yang biasa dikeluarkan sebesar Rp1 juta. Sementara harga jual Rp500/buah. Bila tahu laku terjual, dia bisa memperoleh omzet sebesar Rp1.500.000 juta per hari. Namun akibat kenaikan harga kedelai, dia mengalami penurunan omzet hingga 35%.
Baca juga:
Indef: Sebelum Rupiah Melorot UMKM Sudah Terkapar
Indef: Tidak Ada Dewa Penyelamat seperti Krisis 1998
RI Alami Siklus Gejolak Ekonomi Setiap 7 Tahun
Akibatnya, biaya produksi melonjak tajam. Untuk menyiasatinya sebagian pengusaha tahu terpaksa mengurangi ukuran.
Seperti yang dialami pengusaha tahu di Sragen, Jawa Tengah. Mereka mengaku rugi sampai puluhan juta rupiah karena kedelai sebagai bahan baku utama yang diimpor dari Amerika melonjak tajam. Sebelumnya harga kedelai hanya mencapai Rp6.500-Rp6.800/kg. Kini, menembus angka Rp7.500/Kg
"Dengan harga yang cukup tinggi ini kami harus menyiasati untuk mempertahankan kelangsungan pabrik dengan memperkecil ukuran. Besarnya biaya produksi menambah beban produksi kami, termasuk membayar gaji karyawan," ujar Purwanto, salah seorang pengusaha tahu di Sragen, Sabtu (29/8/2015).
Setiap hari, tutur Purwanto, dirinya mengolah satu kuintal kedelai. Dari satu kuintal bisa menghasilkan 3.000 buah tahu.
Biaya produksi yang biasa dikeluarkan sebesar Rp1 juta. Sementara harga jual Rp500/buah. Bila tahu laku terjual, dia bisa memperoleh omzet sebesar Rp1.500.000 juta per hari. Namun akibat kenaikan harga kedelai, dia mengalami penurunan omzet hingga 35%.
Baca juga:
Indef: Sebelum Rupiah Melorot UMKM Sudah Terkapar
Indef: Tidak Ada Dewa Penyelamat seperti Krisis 1998
RI Alami Siklus Gejolak Ekonomi Setiap 7 Tahun
(dmd)