IMF: RI Siap Hadapi Gejolak Ekonomi
Rabu, 02 September 2015 - 12:45 WIB
IMF: RI Siap Hadapi Gejolak Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde menyebutkan bahwa pengalaman menjadikan Indonesia siap menghadapi gejolak ekonomi.
Padahal, selain pelemahan ekonomi nasional, Indonesia juga dihadapi goncangan perekonomian global yang sedikit banyak berakibat pada kondisi perekonomian Indonesia.
Dia mengatakan, dampak devaluasi yang dilakukan China terhadap yuan serta tarik ulur kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed Rate) mampu ditangani Indonesia, sehingga perekonomian di Tanah Air tidak terpuruk sangat dalam seperti negara lainnya di dunia.
"Wilayah ini (Indonesia) tahu dari pengalaman masa lalu yang pahit, di mana gejolak bisa menyebabkan pelemahan," katanya dalam Konferensi Tingkat Tinggi IMF-BI di Gedung BI Rabu (2/9/2015).
Menurut Lagarde, pengalaman krisis Asia yang terjadi pada 1998 dan 2008 menjadikan pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipasi yang tepat agar pelemahan ekonomi tidak terlalu dalam.
"Dalam beberapa tahun terakhir, gubernur dan para pembuat kebijakan telah menggunakan pengalaman krisis Asia untuk cuaca krisis keuangan global. Kebijakan makro yang kuat dengan memperkuat sistem keuangan serta pengawasan telah membuat Anda berhasil menahan ketidakstabilan‎," tandasnya.
(Baca: Ini Saran Bos IMF untuk Dongkrak Ekonomi Indonesia)
Padahal, selain pelemahan ekonomi nasional, Indonesia juga dihadapi goncangan perekonomian global yang sedikit banyak berakibat pada kondisi perekonomian Indonesia.
Dia mengatakan, dampak devaluasi yang dilakukan China terhadap yuan serta tarik ulur kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed Rate) mampu ditangani Indonesia, sehingga perekonomian di Tanah Air tidak terpuruk sangat dalam seperti negara lainnya di dunia.
"Wilayah ini (Indonesia) tahu dari pengalaman masa lalu yang pahit, di mana gejolak bisa menyebabkan pelemahan," katanya dalam Konferensi Tingkat Tinggi IMF-BI di Gedung BI Rabu (2/9/2015).
Menurut Lagarde, pengalaman krisis Asia yang terjadi pada 1998 dan 2008 menjadikan pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipasi yang tepat agar pelemahan ekonomi tidak terlalu dalam.
"Dalam beberapa tahun terakhir, gubernur dan para pembuat kebijakan telah menggunakan pengalaman krisis Asia untuk cuaca krisis keuangan global. Kebijakan makro yang kuat dengan memperkuat sistem keuangan serta pengawasan telah membuat Anda berhasil menahan ketidakstabilan‎," tandasnya.
(Baca: Ini Saran Bos IMF untuk Dongkrak Ekonomi Indonesia)
(rna)
