Usia Tepat Ambil KPR

Rabu, 09 September 2015 - 10:40 WIB
Usia Tepat Ambil KPR
Usia Tepat Ambil KPR
A A A
Memang tak ada kata terlalu tua atau terlalu muda saat mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Umumnya bank hanya mensyaratkan mereka yang akan mengambil KPR harus sudah menjadi karyawan dan memiliki penghasilan tetap. Meski demikian, ada empat alasan mengapa Anda terlalu muda atau terlalu tua untuk mengambil KPR.

Mengajukan permohonan KPR tidak dapat dilakukan setiap saat. Pasalnya, KPR merupakan sebuah keputusan penting karena memerlukan dana yang besar dan waktu cicilan yang lama. Agar Anda dapat menentukan saat dan usia yang tepat untuk mengajukan KPR, berikut ini beberapa poin yang harus diperhatikan.

Pertama, penghasilan Anda tak cukup besar. Ketika menentukan apakah Anda mampu mengambil KPR, bank akan mempertimbangkan sumber pendapatan bulanan. Ketika usia muda, mayoritas pendapatan biasanya berasal dari pekerjaan yang stabil. Ketika sudah masuk usia pensiun, penghasilan bulanan berasal dari dana pensiun atau investasi yang Anda miliki.

Kemudian, bank akan menjumlah utang bulanan Anda (termasuk calon cicilan KPR) untuk memastikan tidak lebih dari 43% penghasilan kotor bulanan. Namun, perlu diketahui, bukan berarti karena bank menyetujui KPR yang Anda ajukan, kemudian Anda benar-benar bisa membayar cicilannya. Lihat kembali penghasilan Anda secara teliti.

Apakah tambahan beban cicilan KPR, entah Anda berusia 20 tahun atau 55 tahun, akan memberatkan anggaran bulanan? Memiliki rumah memang bagus, sebelum cicilan KPR menjadi perjuangan berat yang nyata. Pemilik perusahaan perencana pensiun Winkfield Group, Kyle Winkfield mengatakan, mungkin Anda memang terkualifikasi untuk KPR dengan cicilan Rp5 juta per bulan.

“Namun, dalam kenyataannya, mampukah Anda menuntaskan biaya lain seperti listrik, perawatan atau perbaikan kejutan? Anda harus benar-benar melihat keuangan Anda,” tegasnya. Lalu, baik atau buruk skor kredit Anda. Bank sebagai pihak pemberi KPR akan bergantung pada kredit skor untuk menentukan risiko kredit seseorang, apakah baik atau tidak. Bila skornya rendah, Anda akan membayar suku bunga yang lebih tinggi untuk KPR-nya.

Hal ini tentu akan membuat cicilan bulanan terlihat sangat besar hingga membuat Anda menilai bahwa mengajukan KPR merupakan hal tak masuk akal. Edukator keuangan dari Philadelphia Credit Union Erin Ellis mengatakan, nasabah dengan skor kredit rendah kerap menjadi tantangan bagi para peminjam berusia muda. Para peminjam muda bahkan tak punya cukup sejarah kredit untuk memiliki skor. Bila peminjam muda mampu mencari KPR, mereka akan mendapat suku bunga lebih tinggi.

Peminjam lebih tua pun bisa memiliki masalah skor kredit. Bila ada sejarah bangkrut, gagal bayar atau masalah keuangan lain, rekam jejak ini akan membuat proses pengajuan KPR menjadi lebih sulit dengan suku bunga yang lumayan. Setelah membahas perbedaan soal penghasilan dan skor kredit antara si muda dan si tua, selanjutnya akan didiskusikan dua indikator lagi. Di antaranya, Anda tidak akan menetap.

Membeli rumah dengan KPR memang merupakan investasi yang baik bila Anda mampu menahan properti itu selama kurun waktu yang cukup lama. Biasanya setidaknya tujuh tahun. Bila melihat sejarahnya, rumah cenderung mengalami apresiasi ketika pemiliknya memegang properti tersebut cukup lama meski apresiasi tak pernah pasti. Bila Anda masih muda dan baru memulai karier, menyewa bisa menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

Hal ini karena Anda tak akan tahu seberapa lama kamu akan berada di suatu tempat atau kota. Perubahan pekerjaan juga dapat membawa Anda dalam komunitas baru atau bahkan negara, sebelum rumah Anda memiliki kesempatan mendapat apresiasi secara signifikan. Bila Anda berusia tua, tak ada jaminan pula akan menahan rumah dalam kurun yang cukup lama.

Anda juga bisa saja memutuskan untuk pindah ke kota atau negara lain untuk menghabiskan waktu dengan cucu. Bila Anda tak yakin akan menetap di sebuah komunitas saat ini, mengambil KPR bukanlah pilihan yang bijak. Indikator lain kesiapan usia Anda mengambil KPR adalah Anda tak mampu membayar uang muka.

Uang muka KPR bisa menjadi rintangan yang cukup menantang bagi si muda dan si tua. Aturan terbaru dari Bank Indonesia (BI) adalah, uang muka KPR saat ini menjadi 20%. Tentu, jumlah ini sangat besar untuk si muda yang baru memulai karier. Sedangkan untuk si tua, harus memastikan kombinasi pendapatan bulanan dan tabungan yang mampu mengamankan masa pensiun.

Rendra Hanggara
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0680 seconds (0.1#10.140)