Pengusaha Minta Harga BBM dan Tarif Listrik Diturunkan
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah dapat menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik untuk industri. Sebab pengusaha telah sangat terbebani dengan mahalnya ongkos produksi di Tanah Air.
Wakil Ketua Umum Kadin Suryani SF Motik mengungkapkan, hal ini sebagai salah satu stimulus yang tepat ke dunia usaha, guna menyelamatkan industri dalam negeri.
"Kenapa kita minta itu (harga BBM dan tarif listrik) diturunkan? Karena harga minyak dunia sedang turun, dan sudah waktunya pemerintah untuk menurunkan biaya listrik per kwh-nya (kilowatt-hour)" ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Menurut Suryani, tarif listrik di Indonesia saat ini masih terbilang mahal dibanding negara lainnya di lingkungan ASEAN. Dia mencontohkan, saat ini harga listrik di Vietnam yaitu USD6 sen per kwh sementara Indonesia senilai USD10 sen.
"Bagaimana mau bersaing kalau seperti ini, kita kan juga mau bersaing," imbuh dia.
Menurutnya, penurunan tarif listrik dan harga BBM selain dapat menolong industri Tanah Air, juga mendorong daya beli masyarakat yang akhirnya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Mudah-mudahan paket kebijakan yang kedua nanti berisi penurunan tarif listrik dan harga BBM," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Suryani SF Motik mengungkapkan, hal ini sebagai salah satu stimulus yang tepat ke dunia usaha, guna menyelamatkan industri dalam negeri.
"Kenapa kita minta itu (harga BBM dan tarif listrik) diturunkan? Karena harga minyak dunia sedang turun, dan sudah waktunya pemerintah untuk menurunkan biaya listrik per kwh-nya (kilowatt-hour)" ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Menurut Suryani, tarif listrik di Indonesia saat ini masih terbilang mahal dibanding negara lainnya di lingkungan ASEAN. Dia mencontohkan, saat ini harga listrik di Vietnam yaitu USD6 sen per kwh sementara Indonesia senilai USD10 sen.
"Bagaimana mau bersaing kalau seperti ini, kita kan juga mau bersaing," imbuh dia.
Menurutnya, penurunan tarif listrik dan harga BBM selain dapat menolong industri Tanah Air, juga mendorong daya beli masyarakat yang akhirnya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Mudah-mudahan paket kebijakan yang kedua nanti berisi penurunan tarif listrik dan harga BBM," pungkasnya.
(dmd)