Produksi Minyak Bumi Bulan Ini Naik 24.000 Barel

Selasa, 15 September 2015 - 16:42 WIB
Produksi Minyak Bumi Bulan Ini Naik 24.000 Barel
Produksi Minyak Bumi Bulan Ini Naik 24.000 Barel
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis data produksi minyak bumi nasional (lifting) bulan ini mengalami kenaikan 24.000 barel per hari (bph) dibanding bulan lalu.

Sekretaris SKK Migas Budi Agustyono merinci produksi rata-rata minyak bumi pada Agustus lalu sebanyak 776.500 bph, sedangkan rata-rata produksi minyak bumi bulan ini sebanyak 800.500 bph.

Sementara rata-rata periode Januari-September 783.000 bph atau telah mencapai 95% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 825.000 bph.

“Namun untuk gas, produksinya cenderung stagnan di angka 8.000 juta kaki kubik per hari,” kata dia di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Menurut dia, produksi migas secara total sebanyak 2,21 juta barel ekuivalen per hari. Pihaknya optimistis rata-rata produksi akan terus meningkat hingga akhir tahun seiring diselesaikannya proyek-proyek migas.

“Industri hulu migas dituntut bekerja keras untuk mencapai target lifting migas yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Sementara untuk kontribusi hulu migas wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) kontribusinya lebih dari 300.000 barel ekuivalen minyak per hari atau 15% dari total produksi minyak dan gas bumi nasional.

Jumlah ini akan meningkat cukup signifikan saat Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mencapai produksi puncak sebanyak 205.000 bph pada akhir 2015.

“Saat ini, produksi Banyu Urip berkisar 80.000 bph,” katanya.

Di sisi penerimaan negara, Budi menjelaskan, realisasi per 4 September 2015 tercatat sebesar USD10,03 miliar atau sekitar Rp140 triliun. Jumlah itu sekitar 67% dari penerimaan sebesar USD14,99 miliar.

“Pencapaian target nasional tidaklah mudah karena terdapat kendala dalam pelaksanaan dilapangan, terlebih di tengah turunnya harga minyak dunia, industri hulu migas dituntut melaksanakan efisiensi biaya operasi,” kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6229 seconds (0.1#10.140)