Bangun Tol Sumedang, Pemerintah Desak China Percepat Pinjaman
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah meminta perjanjian pinjaman alias loan agreement dari China dipercepat sebelum pembangunan konstruksi Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dimulai. Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, usai penandatanganan kontrak jalan tol (bebas hambatan) untuk ruas Cisumdawu Seksi II (Rancakalong-Sumedang) fase II dengan nilai kontrak Rp3,4 triliun dengan China.
“Saya meminta supaya mekanisme loan agreement dipercepat tiga bulan. Sehingga pekerjaan konstruksi bisa dimulai tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Jalur tol Cisumdawu terdiri atas enam seksi (ruas), dua seksi diantaranya akan dikerjakan pemerintah memanfaatkan loan (pinjaman) China, yakni Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer (km) dan Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. Untuk sisanya antara lain Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka-Legok (7,2 km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (15,9 km), serta Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,048 km) akan ditawarkan pada investor
“Ditawarkan ke investor karena biaya pembangunan tol ini mahal. Makanya sebagian dikerjakan pemerintah dan sebagian lagi akan ditawarkan ke investor, yakni untuk Seksi III Sumedang-Cimalaka sampai Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan,” ucapnya.
Menteri Basuki mengatakan, Tol Cisumdawu Seksi II fase I kontraknya sudah berada dalam tahapan konstruksi dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun sepanjang 6,35 km. “Fase II agak lebih mahal sebab ada terowongan. Untuk lahan sendiri Seksi II fase II sudah selesai 93%. Progresnya cukup bagus dan saya minta supaya tahun depan bisa selesai. Sedangkan pada fase II lahan sudah ada pada presentase 80,12%,” ujarnya.
Basuki menambahkan, pihaknya meminta komitmen China agar pengurusan loan agreement bisa diselesaikan secepat mungkin. “Kami batalkan kalau waktunya tak sesuai selama tiga bulan yang kami minta. Dan, kita akan lanjut kerjakan dengan memakai APBN murni,” tandasnya.
Pekerjaan kontruksi Seksi II fase II Tol Cisumdawu akan dilaksanakan oleh kontraktor konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, PT Wijaya Karya (persero) Tbk, PT Nindya Karya (persero) serta PT Waskita Karya (persero) Tbk.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini mengatakan, untuk Seksi I Tol Cisumdawu lahan yang baru bebas sebanyak 33%. Namun, progres lahan akan terus digenjot sehingga investor bisa masuk dan membangun
“Tapi seksi pertama itu bisa cepat karena kami juga lagi menggenjot tanahnya mudah-mudahan selesai akhir tahun ini. Kalau sudah selesai, bisa gampang cari investor. Karena ini sudah kami masukkan dalam program agar tahun depan bisa mulai,” ucapnya.
Jika pengerjaan pada Seksi fase II selesai, ruas tersebut bisa beroperasi dari Rancakalong-Sumedang pada tahun 2018.
“Saya meminta supaya mekanisme loan agreement dipercepat tiga bulan. Sehingga pekerjaan konstruksi bisa dimulai tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Jalur tol Cisumdawu terdiri atas enam seksi (ruas), dua seksi diantaranya akan dikerjakan pemerintah memanfaatkan loan (pinjaman) China, yakni Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer (km) dan Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. Untuk sisanya antara lain Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka-Legok (7,2 km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (15,9 km), serta Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,048 km) akan ditawarkan pada investor
“Ditawarkan ke investor karena biaya pembangunan tol ini mahal. Makanya sebagian dikerjakan pemerintah dan sebagian lagi akan ditawarkan ke investor, yakni untuk Seksi III Sumedang-Cimalaka sampai Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan,” ucapnya.
Menteri Basuki mengatakan, Tol Cisumdawu Seksi II fase I kontraknya sudah berada dalam tahapan konstruksi dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun sepanjang 6,35 km. “Fase II agak lebih mahal sebab ada terowongan. Untuk lahan sendiri Seksi II fase II sudah selesai 93%. Progresnya cukup bagus dan saya minta supaya tahun depan bisa selesai. Sedangkan pada fase II lahan sudah ada pada presentase 80,12%,” ujarnya.
Basuki menambahkan, pihaknya meminta komitmen China agar pengurusan loan agreement bisa diselesaikan secepat mungkin. “Kami batalkan kalau waktunya tak sesuai selama tiga bulan yang kami minta. Dan, kita akan lanjut kerjakan dengan memakai APBN murni,” tandasnya.
Pekerjaan kontruksi Seksi II fase II Tol Cisumdawu akan dilaksanakan oleh kontraktor konsorsium Metallurgical Corporation of China Ltd, PT Wijaya Karya (persero) Tbk, PT Nindya Karya (persero) serta PT Waskita Karya (persero) Tbk.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini mengatakan, untuk Seksi I Tol Cisumdawu lahan yang baru bebas sebanyak 33%. Namun, progres lahan akan terus digenjot sehingga investor bisa masuk dan membangun
“Tapi seksi pertama itu bisa cepat karena kami juga lagi menggenjot tanahnya mudah-mudahan selesai akhir tahun ini. Kalau sudah selesai, bisa gampang cari investor. Karena ini sudah kami masukkan dalam program agar tahun depan bisa mulai,” ucapnya.
Jika pengerjaan pada Seksi fase II selesai, ruas tersebut bisa beroperasi dari Rancakalong-Sumedang pada tahun 2018.
(dmd)