Mengenal Lebih Dekat si Kaca Kuno

Rabu, 16 September 2015 - 10:15 WIB
Mengenal Lebih Dekat si Kaca Kuno
Mengenal Lebih Dekat si Kaca Kuno
A A A
Keindahan dari seni kaca kuno ini bisa menambah aksen dan menghidupkan suasana ruang interior Anda. Setiap sudut akan tampak berbeda kala si kaca kuno ini terpapar sinar matahari. Tertarik, segera dandani rumah Anda dengan lukisan dari kaca patri.

Kaca patri sebenarnya adalah seni kaca kuno yang sudah dikenal sejak abad ke-10. Dahulu kaca hias ini hanya ditemukan di jendela gereja, motif yang dibuat pun berhubungan dengan sejarah agama. Pada zaman sekarang ini kaca patri tidak lagi identik dengan bangunan gereja. Banyak rumah, kantor, dan pusat perbelanjaan yang sudah dihiasi dengan kaca patri.

Biasanya alasan utamanya kesan mewah dan karakter yang diciptakan dari si kaca patri tersebut. Selain itu, model ornamennya disesuaikan dengan ragam desain dari bangunan, layaknya orang yang melukis di atas kanvas. Bila Anda mau, desainnya bisa dipesan sesuai dengan keinginan Anda.

“Material kaca patri menggunakan kaca khusus yang berwarna atau stained glass , kaca ini dipotong-potong dan disusun kembali sehingga membentuk suatu pola atau gambar tertentu. Menggabungkan potongan kacanya dilakukan dengan cara dipatri alias menggunakan timah yang dipanaskan hingga cair.

Karena itu, kaca ini disebut kaca patri atau kaca timah,” papar arsitek, Rizky Artando. Membuat kaca patri merupakan pekerjaan tangan yang membutuhkan keterampilan khusus. Potongan kaca satu per satu dibentuk sesuai pola dan dipotong dengan pisau khusus kaca. Kemudian, potongan kaca tadi disanggah oleh lis dari bahan timah yang mudah dibengkokkan. Lis ini yang nanti dipatri dengan alat solder agar dapat terhubung dengan potongan lainnya.

“Karena merupakan pekerjaan tangan, maka pola atau gambar yang dibuat sangat menentukan waktu pekerjaan. Sepasang kaca patri dengan desain standar saja bisa selesai dalam waktu satu minggu, sedangkan untuk desain sederhana bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu, kaca ini memiliki nilai jual yang tinggi,” tambah Rizky.

Saat ini di pasaran sudah tersedia kaca patri yang terdiri atas satu lapis dan tiga lapis. Jenis kaca satu lapis saat ini sudah jarang dipakai karena kekurangannya yang gampang menyimpan debu, membersihkannya pun menjadi terlihat rumit. Tapi dari segi harga, kaca yang selapis ini akan lebih murah.

Kaca patri jenis kedua harganya terbilang lebih mahal karena kebutuhan material kacanya lebih banyak. Lapisan tengah biasanya berupa kaca patri dan kedua lapisan luarnya berupa kaca bening sehingga dari luar permukaannya akan terlihat rata. “Karena kaca patri yang jenis kedua ini terlindung dengan kaca lain, jadi tidak akan kemasukan debu atau kotoran lain.

Biasanya yang kotor adalah lapisan terluarnya, tapi karena menggunakan kaca bening jadi sangat mudah dibersihkan. Selain itu, mampu meredam suara,” ucap Rizky. Ada tiga jenis lis timah yang sering digunakan untuk kaca patri, yaitu putih keperakan, kuning, dan hitam. Adapun yang paling mahal adalah kaca patri yang menggunakan lis dari timah berwarna kekuningan. “Dengan tepian yang kekuningan, kaca patri akan berkesan mewah dan anggun. Karena itu, harga kaca patri ini bisa mencapai Rp1,9 sampai Rp2,5 juta per meter perseginya.

Biasanya kaca ini digunakan untuk desain yang menggunakan kaca bening,” papar Rizky. Sementara kaca patri dengan lis yang paling murah adalah yang berwarna hitam, harga di pasarannya bisa mencapai Rp950.000 sampai Rp1,2 juta. Untuk Anda yang senang dengan kesan antik dan kuno, lis ini bisa dipadukan dengan motif klasik. Selamat mencoba.

Aprilia S Andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3459 seconds (0.1#10.140)