Integrasi Fungsi Hunian Terpadu
A
A
A
Hunian terpadu semakin marak dibangun oleh pengembang sebagai alternatif permukiman di sejumlah lokasi strategis. Kawasan ini umumnya mengintegrasikan fungsi komersial, residential , rekreasi, fasilitas pendidikan dengan ruang terbuka hijau sehingga memberikan sensasi kenyamanan dan kemudahan hidup di kota modern.
Proyek hunian seperti ini sedang dibangun oleh PT Patra Dinamika (Padina) melalui anak usahanya, PT Patra Bangun Properti, yang meluncurkan hunian terpadu Padina Soho & Residence dengan investasi Rp300 miliar di pusat bisnis Daan Mogot, Jakarta Barat. Hunian apartemen dan kawasan bisnis Padina Soho & Residence ini diprediksi menjadi salah satu lokasi yang diincar investor karena lokasinya strategis.
Di atas tanah seluas lebih dari 4.000 meter persegi, Padina menghadirkan 338 unit apartemen yang terintegrasi dengan small office home office (SOHO), serta area komersial. Direktur PT Patra Bangun Properti Mohamad Arsyad Lubis mengemukakan, Padina Soho & Residence dibangun berdekatan dengan akses jalan provinsi kelas satu dengan lebar jalan 20 meter, serta terletak di depan pusat niaga dan pergudangan terpadu Daan Mogot.
“Perkembangan bisnis yang semakin meningkat di Daan Mogot membuat kami optimistis. Bagi para pebisnis bisa membeli SOHO sekaligus apartemen. Selain itu, lokasinya dekat daerah sudah berkembang lainnya seperti Pantai Indah Kapuk, Alam Sutera,” tuturnya. Harga perdana apartemen tipe studio dimulai Rp400 jutaan, sementara untuk SOHO berkisar sekitar Rp1,2 miliaran. Padina Soho dan Residence akan mulai dipasarkan pada 15 September 2015.
Padina merupakan hunian SOHO pertama di daerah Daan Mogot. Padina Soho & Residence menghadirkan berbagai fasilitas, antara lain kolam renang dan jacuzi, fitness center , ruang ibadah, minimarket, taman bermain, serta sistem keamanan menggunakan smart card .
Di lain pihak, pengembang properti Diamond Land Development juga tengah menargetkan pembangunan kawasan hunian terpadu bertajuk DCordova Residence di Depok, Jawa Barat, dapat rampung dalam tiga tahun mendatang. Di lahan seluas 11 hektare tersebut, perusahaan membagi area pengembangan dan fasilitas berbanding 60:40.
Proyek dengan nilai investasi Rp300 miliar ini mencakup 1.180 unit hunian, area komersial, dan rumah toko (ruko). President Director Diamond Land Adam menyampaikan, komposisi pengembangan residential 80% dan komersial 20%. Kawasan DCordova juga terintegasi dengan proyek perseroan sebelumnya, yakni DMarco seluas 10 hektare.
Terkait kondisi ekonomi nasional yang sedang lesu, menurut Adam, segmen menengah ke bawah tidak terlalu terpengaruh karena properti sudah menjadi kebutuhan primer. Perseroan pun secara konsisten tetap menjual hunian dengan harga di bawah Rp500 juta per unit. “Terbukti dari 144 unit yang diluncurkan secara bertahap sejak Agustus 2015, 80% sudah terjual,” sebutnya. Pembeli dengan motif memakai (end user) berkisar 85% dibandingkan investor sejumlah 15%.
Hunian yang ditawarkan ialah rumah dua lantai, dengan luas bangunan 41 meter persegi dan luas tanah 38 meter persegi hingga 74 meter persegi. Harga dibanderol Rp298 juta hingga Rp438 juta per unit. Proses serah terima kunci direncanakan dalam satu tahun mendatang dengan garansi pascapenjualan selama enam bulan.
Director Business Development Diamond Land Achmad Rizal menuturkan DCordova terletak di tengah tiga area berkembang, yakni Depok, Cibubur, dan Cibinong yang menjadi area sunrise properti. Artinya, harga lahan akan terus menanjak dan belum mengalami kejenuhan. Di tiga area premium di Depok, Cibubur, dan Cibinong, harga lahan sudah menembus Rp10 juta per meter persegi.
Adapun lahan di sekitar DCordova berkisar Rp1,5 juta-Rp2,5 juta per meter persegi. Diamond Land mengakuisisi lahan sejak 2012 dengan harga bervariasi antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per meter persegi. Achmad mengklaim setiap tahunnya harga lahan akan tumbuh melebihi 20% yang juga mengerek harga jual hunian di atasnya.
“Dengan harga yang kompetitif, lokasi prima, dan fasilitas penunjang yang baik, kami yakin DCordova dapat menyerap permintaan yang besar di wilayah Depok,” katanya.
Rendra Hanggara
Proyek hunian seperti ini sedang dibangun oleh PT Patra Dinamika (Padina) melalui anak usahanya, PT Patra Bangun Properti, yang meluncurkan hunian terpadu Padina Soho & Residence dengan investasi Rp300 miliar di pusat bisnis Daan Mogot, Jakarta Barat. Hunian apartemen dan kawasan bisnis Padina Soho & Residence ini diprediksi menjadi salah satu lokasi yang diincar investor karena lokasinya strategis.
Di atas tanah seluas lebih dari 4.000 meter persegi, Padina menghadirkan 338 unit apartemen yang terintegrasi dengan small office home office (SOHO), serta area komersial. Direktur PT Patra Bangun Properti Mohamad Arsyad Lubis mengemukakan, Padina Soho & Residence dibangun berdekatan dengan akses jalan provinsi kelas satu dengan lebar jalan 20 meter, serta terletak di depan pusat niaga dan pergudangan terpadu Daan Mogot.
“Perkembangan bisnis yang semakin meningkat di Daan Mogot membuat kami optimistis. Bagi para pebisnis bisa membeli SOHO sekaligus apartemen. Selain itu, lokasinya dekat daerah sudah berkembang lainnya seperti Pantai Indah Kapuk, Alam Sutera,” tuturnya. Harga perdana apartemen tipe studio dimulai Rp400 jutaan, sementara untuk SOHO berkisar sekitar Rp1,2 miliaran. Padina Soho dan Residence akan mulai dipasarkan pada 15 September 2015.
Padina merupakan hunian SOHO pertama di daerah Daan Mogot. Padina Soho & Residence menghadirkan berbagai fasilitas, antara lain kolam renang dan jacuzi, fitness center , ruang ibadah, minimarket, taman bermain, serta sistem keamanan menggunakan smart card .
Di lain pihak, pengembang properti Diamond Land Development juga tengah menargetkan pembangunan kawasan hunian terpadu bertajuk DCordova Residence di Depok, Jawa Barat, dapat rampung dalam tiga tahun mendatang. Di lahan seluas 11 hektare tersebut, perusahaan membagi area pengembangan dan fasilitas berbanding 60:40.
Proyek dengan nilai investasi Rp300 miliar ini mencakup 1.180 unit hunian, area komersial, dan rumah toko (ruko). President Director Diamond Land Adam menyampaikan, komposisi pengembangan residential 80% dan komersial 20%. Kawasan DCordova juga terintegasi dengan proyek perseroan sebelumnya, yakni DMarco seluas 10 hektare.
Terkait kondisi ekonomi nasional yang sedang lesu, menurut Adam, segmen menengah ke bawah tidak terlalu terpengaruh karena properti sudah menjadi kebutuhan primer. Perseroan pun secara konsisten tetap menjual hunian dengan harga di bawah Rp500 juta per unit. “Terbukti dari 144 unit yang diluncurkan secara bertahap sejak Agustus 2015, 80% sudah terjual,” sebutnya. Pembeli dengan motif memakai (end user) berkisar 85% dibandingkan investor sejumlah 15%.
Hunian yang ditawarkan ialah rumah dua lantai, dengan luas bangunan 41 meter persegi dan luas tanah 38 meter persegi hingga 74 meter persegi. Harga dibanderol Rp298 juta hingga Rp438 juta per unit. Proses serah terima kunci direncanakan dalam satu tahun mendatang dengan garansi pascapenjualan selama enam bulan.
Director Business Development Diamond Land Achmad Rizal menuturkan DCordova terletak di tengah tiga area berkembang, yakni Depok, Cibubur, dan Cibinong yang menjadi area sunrise properti. Artinya, harga lahan akan terus menanjak dan belum mengalami kejenuhan. Di tiga area premium di Depok, Cibubur, dan Cibinong, harga lahan sudah menembus Rp10 juta per meter persegi.
Adapun lahan di sekitar DCordova berkisar Rp1,5 juta-Rp2,5 juta per meter persegi. Diamond Land mengakuisisi lahan sejak 2012 dengan harga bervariasi antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per meter persegi. Achmad mengklaim setiap tahunnya harga lahan akan tumbuh melebihi 20% yang juga mengerek harga jual hunian di atasnya.
“Dengan harga yang kompetitif, lokasi prima, dan fasilitas penunjang yang baik, kami yakin DCordova dapat menyerap permintaan yang besar di wilayah Depok,” katanya.
Rendra Hanggara
(ars)