Orang Miskin Bertambah, DPR Sebut Pemerintah Gagal
A
A
A
JAKARTA - DPR RI mengungkapkan, bertambahnya angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah telah gagal merealisasikan berbagai rencana-rencana besarnya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan APBNP 2015.
Anggota Komisi XI DPR RI Eki Awal Muharam menuturkan, pemerintah selama ini menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5%, namun nyatanya pertumbuhan ekonomi hanya mampu bertengger di angka 4,7%.
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak bisa merealisasikan rencananya yang tertuang dalam RPJMN dan APBNP," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Kegagalan pemerintah lainnya, sambung Eki, terlihat pada runtuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga menembus level Rp14.400/USD.
Kondisi ini tentunya berdampak pada pelemahan sektor riil, dan pada akhirnya membuat daya beli masyarakat berkurang dan pemutusan hubungan kerja (PHK) bermunculan.
"Nah, kalau sudah begini jumlah penduduk miskin kan semakin bertambah. Jadi kegagalan pemerintah itu menjaga pertumbuhan, nilai tukar hingga sektor riil di dalam negeri," tandasnya.
Berdasarkan catatan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa angka penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau meningkat 0,26% dari September 2014 (year to year/yoy).
Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin menjelaskan, data tersebut diambil berdasarkan 300.000 sampel yang disebar pihaknya ke berbagai provinsi.
"Penduduk miskin per Maret 2015 dengan porsi 11,22% atau 28,59 juta penduduk. Sampel 300 ribu. Dibandingkan September 2014 naik 0,26%," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Baca Juga:
Jumlah Penduduk Miskin RI Naik Jadi 28,59 Juta Orang
Ini Komoditi Penyumbang Terbesar Kemiskinan Indonesia
Orang Miskin di Perkotaan Bertambah Jadi 10,65 Juta Orang
Anggota Komisi XI DPR RI Eki Awal Muharam menuturkan, pemerintah selama ini menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5%, namun nyatanya pertumbuhan ekonomi hanya mampu bertengger di angka 4,7%.
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak bisa merealisasikan rencananya yang tertuang dalam RPJMN dan APBNP," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Kegagalan pemerintah lainnya, sambung Eki, terlihat pada runtuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga menembus level Rp14.400/USD.
Kondisi ini tentunya berdampak pada pelemahan sektor riil, dan pada akhirnya membuat daya beli masyarakat berkurang dan pemutusan hubungan kerja (PHK) bermunculan.
"Nah, kalau sudah begini jumlah penduduk miskin kan semakin bertambah. Jadi kegagalan pemerintah itu menjaga pertumbuhan, nilai tukar hingga sektor riil di dalam negeri," tandasnya.
Berdasarkan catatan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa angka penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau meningkat 0,26% dari September 2014 (year to year/yoy).
Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin menjelaskan, data tersebut diambil berdasarkan 300.000 sampel yang disebar pihaknya ke berbagai provinsi.
"Penduduk miskin per Maret 2015 dengan porsi 11,22% atau 28,59 juta penduduk. Sampel 300 ribu. Dibandingkan September 2014 naik 0,26%," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Baca Juga:
Jumlah Penduduk Miskin RI Naik Jadi 28,59 Juta Orang
Ini Komoditi Penyumbang Terbesar Kemiskinan Indonesia
Orang Miskin di Perkotaan Bertambah Jadi 10,65 Juta Orang
(izz)