Pelatihan Oneintwenty Kembali Digelar, Syarat Peserta Diperketat

Sabtu, 19 September 2015 - 11:11 WIB
Pelatihan Oneintwenty...
Pelatihan Oneintwenty Kembali Digelar, Syarat Peserta Diperketat
A A A
JAKARTA - Pelatihan Oneintwenty Movement bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kembali digelar. Acara yang dihelat mulai hari ini hingga besok (Minggu, 20/9/2015) diikuti oleh 63 peserta pelaku usaha dan UMKM.

CEO Smartpreneur Pro Indonesia Budi Isman mengatakan, persyaratan pelatihan peserta diperketat pada tahun ini. Hal ini karena lebih fokus untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar. Oneintwenty Movement merupakan gerakan wirausaha nasional yang digagas Yayasan Pro Indonesia.

‎"Salah satu persyaratannya tahun ini diperketat, yakni untuk ‎ bisnis yang sudah berjalan satu tahun. Memang kita ada ‎kategori mahasiswa, tapi sedikit. Lebih banyak kita mengutamakan yang mikro, yang ingin maju atau small medium yang ingin jadi besar. Karena tujuannya itu adalah membangun kesehjahteraan masyarakat melalui ekonomi," kata dia di Gedung Sindo, Jakarta, Sabtu (19/9/2015).

‎Budi berharap, acara yang dihadiri banyak peserta dari berbagai macam UMKM serta beberapa pengamat ini bisa membuat peserta tak hanya mendapatkan ilmu dalam mengembangkan bisnis, tapi juga membantu Indonesia bangkit menjadi negara hebat.

"Karena jujur saja bahwa pengembangan ekonomi kita masih belum maksimal, sehingga belum bisa menjadi negara hebat. Salah satu persoalannya adalah pengembangan ekonomi kita, yang masih dilakukan oleh kaum menengah ke atas," katanya.

Kendati demikian, mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia, Budi mengakui, Indonesia masih cukup bagus dibanding negara lain. Namun, dia juga khawatir lantaran pertumbuhan ekonomi domestik mayoritas didukung konsumsi masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi kita paling banyak didorong konsumsi masyarakat. Tapi lama-lama ini akan menurun, kalau income masyarakat turun dan sudah terasa tahun ini. Dua tahun lalu masih kuat," tutur dia.

Sementara belanja infrastruktur pemerintah hingga pertengahan tahun ini belum terasa lantaran terlambat dalam pembuatan anggaran infrastruktur. Karena itu, dia menambahkan, yang bisa membantu saat ini adalah pengembangan perusahaan skala kecil dan menengah (small and medium enterprises).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0684 seconds (0.1#10.140)