Rupiah Melorot, Biaya Operasional Garuda Bengkak

Jum'at, 25 September 2015 - 11:27 WIB
Rupiah Melorot, Biaya Operasional Garuda Bengkak
Rupiah Melorot, Biaya Operasional Garuda Bengkak
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengungkapkan bahwa melorotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terjadi belakangan ini, membuat biaya operasional yang harus dikeluarkan perseroan terus membengkak.

Direktur Utama Garuda Arif Wibowo menuturkan bahwa ongkos operasional perseroan naik, sebab pengeluaran hampir 70% menggunakan mata uang Paman Sam.

"Yang jelas ongkos (operasional) naik. Karena hampir 70% kita pakai dolar," katanya usai Opening Ceremony Garuda Indonesia Travel Fair 2015 di JCC, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Sebab itu, sambung mantan Bos Citilink ini, perseroan terus meningkatkan jumlah wisatawan yang bepergian. Pada semester I/2015 pertumbuhan pembelian tiket untuk domestik sekitar 12,4%, sementara ‎pertumbuhan internasional sekitar 11,3%.

"Tetapi memang kita rasakan itu tetap tumbuh, tapi di trafiknya di rata-rata harganya sedikit menurun. Jadi total pertumbuhan pendapatannya sekitar 5,6%. Tetap tumbuh tapi masih di bawah pertumbuhan trafik," tandasnya.

Baca Juga:

Garuda Indonesia Travel Fair 2015 Resmi Digelar

USD Makin Kuat, Rupiah Dibuka Terjungkal
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6313 seconds (0.1#10.140)