Bank Sentral Jepang Diprediksi Beri Kejutan Pekan Ini
A
A
A
TOKYO - Goldman Sachs memperkirakan bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) kemungkinan akan memberi kejutan pada pertemuan kebijakan moneter pekan ini.
BOJ telah melakukan program lanjutan pembelian obligasi pada Oktober lalu untuk menghadapi perekonomian yang kurang kokoh. Produksi industri telah jatuh, kepercayaan bisnis memburuk, dan pertumbuhan upah melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa dengan keputusan dilakukan pada Rabu waktu setempat.
"Kami mempertahankan basis kasus kami mengenai BOJ yang akan mengambil tindakan pelonggaran tambahan pada 30 Oktober, meskipun kami tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan dilakukan awal pekan ini," kata ekonom Goldman Naohiko Baba dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/10/2015).
Bank sentral akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter kedua pada 30 Oktober dan dijadwalkan akan mempublikasikan laporan prospek ekonomi dan inflasi dua tahunan. Diperkirakan BOJ akan melakukan revisi ke bawah untuk pertumbuhan dan harga.
"Kami pikir ekonomi Jepang yang menyempit dapat melarikan diri dari resesi teknis, tapi keadaan saat ini, ekonomi jauh di bawah prospek BOJ," kata Baba.
Pekan lalu, survei Tankan kuartalan BOJ menunjukkan kepercayaan produsen besar memburuk dalam tiga bulan hingga September, menegaskan keadaan loyo pada perekonomian.
Jepang telah berjuang selama dua tahun untuk mengangkat ekonomi keluar dari deflasi dengan dukungan moneter dan fiskal. Ekonomi terbesar ketiga di dunia ini menyusut menjadi 1,2% pada bulan April-Juni dan beberapa ekonom memperingatkan bahwa perekonomian bisa berkontraksi lagi pada kuartal ketiga karena melambatnya ekspor dan lemahnya produksi pabrik.
"Tanpa pelonggaran tambahan sama sekali pada Oktober, kami percaya komitmen Kuroda (Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda) ini kan sangat goyah dan ini bisa mendorong volatilitas pasar," kata Baba.
BOJ telah melakukan program lanjutan pembelian obligasi pada Oktober lalu untuk menghadapi perekonomian yang kurang kokoh. Produksi industri telah jatuh, kepercayaan bisnis memburuk, dan pertumbuhan upah melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa dengan keputusan dilakukan pada Rabu waktu setempat.
"Kami mempertahankan basis kasus kami mengenai BOJ yang akan mengambil tindakan pelonggaran tambahan pada 30 Oktober, meskipun kami tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan dilakukan awal pekan ini," kata ekonom Goldman Naohiko Baba dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/10/2015).
Bank sentral akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter kedua pada 30 Oktober dan dijadwalkan akan mempublikasikan laporan prospek ekonomi dan inflasi dua tahunan. Diperkirakan BOJ akan melakukan revisi ke bawah untuk pertumbuhan dan harga.
"Kami pikir ekonomi Jepang yang menyempit dapat melarikan diri dari resesi teknis, tapi keadaan saat ini, ekonomi jauh di bawah prospek BOJ," kata Baba.
Pekan lalu, survei Tankan kuartalan BOJ menunjukkan kepercayaan produsen besar memburuk dalam tiga bulan hingga September, menegaskan keadaan loyo pada perekonomian.
Jepang telah berjuang selama dua tahun untuk mengangkat ekonomi keluar dari deflasi dengan dukungan moneter dan fiskal. Ekonomi terbesar ketiga di dunia ini menyusut menjadi 1,2% pada bulan April-Juni dan beberapa ekonom memperingatkan bahwa perekonomian bisa berkontraksi lagi pada kuartal ketiga karena melambatnya ekspor dan lemahnya produksi pabrik.
"Tanpa pelonggaran tambahan sama sekali pada Oktober, kami percaya komitmen Kuroda (Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda) ini kan sangat goyah dan ini bisa mendorong volatilitas pasar," kata Baba.
(rna)