Ini Syarat Agar Biaya Logistik Lebih Murah

Rabu, 21 Oktober 2015 - 15:16 WIB
Ini Syarat Agar Biaya Logistik Lebih Murah
Ini Syarat Agar Biaya Logistik Lebih Murah
A A A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) PT Kamadjaja Logistics Ivan Kamadjaja meminta pemerintah serius meningkatkan kualitas infrastruktur jalan raya maupun pelabuhan di Indonesia.

Hal ini agar dapat menekan biaya logistik, yang saat ini mencapai 24% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) senilai Rp1.820 triliun per tahun.

Dia menyebut, saat ini biaya logistik terdiri atas biaya penyimpanan sebesar Rp546 triliun, biaya transportasi Rp1.092 triliun, dan biaya administrasi Rp182 triliun.

"Ketersediaan infrastruktur yang baik jika dipadukan inovasi logistik terintegrasi, saya yakin biaya logistik dapat ditekan. Kami terus berinovasi untuk menciptakan biaya logistik yang murah. Ini penting agar dapat mendorong aktvitas perdagangan di Indonesia," katanya di sela pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2015, di JIExpo Kemayoran, Rabu (21/10/2015).

Menurutnya, kunci utama penurunan biaya logistik terletak pada ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan terkelola dengan baik. Selain itu, hal itu juga dapat dilakukan melalui penghapusan biaya administrasi.

"Terus terang, biaya logistik di Indonesia adalah paling tinggi di dunia. Di negara tetangga Malaysia, biaya logistiknya hanya 15%. Sedangkan Amerika Serikat dan Jepang hanya berkisar 10%," imbuh dia.

Ivan menambahkan, sebagai pelaku usaha di sektor logistik, perusahaan yang dipimpinnya terus berinovasi untuk menciptakan sistem layanan terpadu berbiaya murah seperti K-Log Park, yang tersedia di Cibitung, Jawa Barat.

Saat ini, K-Log Park yang juga tersebar di Surabaya (Jawa Timur) dan Medan (Sumatera Utara) menyediakan end-to-end solution untuk kebutuhan supply chain management.

"Penurunan biaya logistik dapat dicapai melalui solusi logistik terintegrasi. Sistem ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan antara 50-90%. Jika ada efisiensi, tentu volume perdagangan meningkat dan makin kompetitif," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6080 seconds (0.1#10.140)