Prospek Menjanjikan, Jadi Pengusaha Logistik Tak Perlu Modal Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor logistik tumbuh pesat dan menjadi pendorong perekonomian di masa pandemi saat ini. Prospek cerah bisnis logistik ini diprediksi masih tetap akan tumbuh subur di tahun depan, apalagi pandemi Covid-19 membuat masyarakat melakukan aktivitasnya secara daring.
"Alhamdulillah, justru di saat usaha lainnya sedang sulit, sektor logistik menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional,"kata pendiri dan CEO startup aplikasi logistik Trawlbens, Beni Syarifudin, Minggu (13/12/2020).
Berkembangnya bisnis logistik membuat Trawlbens kewalahan dan berupaya menggandeng mereka yang ingin menjadi pengusaha logistik untuk menjadi partner baru melalui pola kemitraan bisnis. Hal ini untuk mengantisipasi melonjaknya pengiriman barang ke seluruh nusantara.
"Kami buka peluang bagi teman-teman yang ingin menjadi pengusaha logistik. Mudah sekali syaratnya dan tidak perlu modal besar, melalui garasi pun bisa," katanya.
(Baca Juga: Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Melonjak Saat Pandemi Covid-19 )
Ditambahkannya, melalui pola kemitraan ini akan memangkas modal yang diperlukan untuk menjadi pengusaha logistik. Di sisi lain, dengan jaringan yang luas hingga ke pelosok, mitra akan mendapatkan keunggulan dengan bergabung ke Trawlbens. "Mereka juga akan kami latih hingga menjadi pengusaha logistik yang andal," tambahnya.
Trawlbens kini membuka peluang lima kemitraan, yaitu mitra bisnis, mitra space, mitra pool warehouse, mitra kurir motor, dan mitra transporter mobil. Pola bisnis tersebut mampu menyesuaikan dengan kemampuan para calon mitra. Dari usaha tersebut, para mitra disebut akan mampu memperoleh pendapatan hingga Rp30-50 juta per bulannya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahwan Hanafi beberapa waktu lalu. Menurutnya, sektor logistik terbukti malah tumbuh menjanjikan di masa pandemi.
"Semua anggota kami mengalami lonjakan pertumbuhan pendapatan di tengah pandemi Covid-19," kata Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahwan Hanafi.
(Baca Juga: Bisnis Logistik Jadi Ladang Penghasilan Kala Pandemi )
ALFI merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi Covid-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun.
"Hal ini terjadi karena aktivitas belanja daring selama pandemi meningkat. Tidak hanya itu pemerintah sampai saat ini harus membuat pembangunan infrastruktur, harus tetap berjalan sebagai upaya mendorong ekonomi agar tetap bertumbuh," kata Yukki.
Selain pengiriman obat, vaksin, termasuk alat-alat berat untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok daerah di Indonesia, juga barang-barang lain membutuhkan layanan logistik yang memadai. "Artinya mereka tetap membutuhkan layanan logistik yang baik," tambahnya.
"Alhamdulillah, justru di saat usaha lainnya sedang sulit, sektor logistik menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional,"kata pendiri dan CEO startup aplikasi logistik Trawlbens, Beni Syarifudin, Minggu (13/12/2020).
Berkembangnya bisnis logistik membuat Trawlbens kewalahan dan berupaya menggandeng mereka yang ingin menjadi pengusaha logistik untuk menjadi partner baru melalui pola kemitraan bisnis. Hal ini untuk mengantisipasi melonjaknya pengiriman barang ke seluruh nusantara.
"Kami buka peluang bagi teman-teman yang ingin menjadi pengusaha logistik. Mudah sekali syaratnya dan tidak perlu modal besar, melalui garasi pun bisa," katanya.
(Baca Juga: Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Melonjak Saat Pandemi Covid-19 )
Ditambahkannya, melalui pola kemitraan ini akan memangkas modal yang diperlukan untuk menjadi pengusaha logistik. Di sisi lain, dengan jaringan yang luas hingga ke pelosok, mitra akan mendapatkan keunggulan dengan bergabung ke Trawlbens. "Mereka juga akan kami latih hingga menjadi pengusaha logistik yang andal," tambahnya.
Trawlbens kini membuka peluang lima kemitraan, yaitu mitra bisnis, mitra space, mitra pool warehouse, mitra kurir motor, dan mitra transporter mobil. Pola bisnis tersebut mampu menyesuaikan dengan kemampuan para calon mitra. Dari usaha tersebut, para mitra disebut akan mampu memperoleh pendapatan hingga Rp30-50 juta per bulannya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahwan Hanafi beberapa waktu lalu. Menurutnya, sektor logistik terbukti malah tumbuh menjanjikan di masa pandemi.
"Semua anggota kami mengalami lonjakan pertumbuhan pendapatan di tengah pandemi Covid-19," kata Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahwan Hanafi.
(Baca Juga: Bisnis Logistik Jadi Ladang Penghasilan Kala Pandemi )
ALFI merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi Covid-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun.
"Hal ini terjadi karena aktivitas belanja daring selama pandemi meningkat. Tidak hanya itu pemerintah sampai saat ini harus membuat pembangunan infrastruktur, harus tetap berjalan sebagai upaya mendorong ekonomi agar tetap bertumbuh," kata Yukki.
Selain pengiriman obat, vaksin, termasuk alat-alat berat untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok daerah di Indonesia, juga barang-barang lain membutuhkan layanan logistik yang memadai. "Artinya mereka tetap membutuhkan layanan logistik yang baik," tambahnya.
(akr)