Mantan Tukang Sapu di Sarinah Jadi CEO Startup Kargo TrawlBens

Rabu, 16 Desember 2020 - 22:07 WIB
loading...
Mantan Tukang Sapu di Sarinah Jadi CEO Startup Kargo TrawlBens
Siapa sangka Founder dan CEO startup kargo Trawlbens, Beni Syarifudin dahulu seorang mantan Cleaning Service Sarinah. Ini kisahnya merintis bisnis logistik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Siapa sangka Founder dan CEO startup kargo Trawlbens, Beni Syarifudin dahulu seorang mantan Cleaning Service Sarinah. Menurutnya rahasia menjadi sukses bukan hanya kerja keras, namun selalu belajar dan mengambil peluang serta diiringin dengan doa kepada Tuhan YME.

"Saya pernah tidak makan sehari semalam, saya terkapar, apapun yang terjadi ya terjadi saja. Bertawakal, itu solusi baru datang, tiba-tiba ada orang menolong,” kata Beni di Trawlbens Centre, Jakarta.

(Baca Juga: Prospek Menjanjikan, Jadi Pengusaha Logistik Tak Perlu Modal Besar )

Dia menceritakan awal “terjebak” hidup di Jakarta, karena sebelumnya dia lahir di Lampung dan hidup di Palembang. Sepulang Beni menjadi pelaut, dia ditawarkan untuk bekerja bersama pamannya di Jakarta.

Pria campuran Indramayu-Brebes itu mendapatkan tawaran menjadi cleaning service di Sarinah. Tanpa berpikir panjang dia kemudian mengiyakan, alasannya karena dia lulusan STM sehingga cocok dengan pekerjaan servis menyervis.

“Saya pikir itu service AC tidak tahunya cleaning service pegang sapu. Saya kemudian tanya orang yang paling lama di situ. Saya tanya sudah berapa lama keja disitu, dia jawab 20 tahun. Bapak dapat apa? dia jawab sudah punya motor, punya rumah di depok, anak sudah sekolah. Saya orang susah, saya pikir kalau tetap di sini nasib saya tidak berubah,” ujarnya.

Setelah bekerja selama 11 bulan di Sarinah, dia kemudian bekerja sebagai manajer pemasaran di perusahaan Singapura di Jakarta. Karena manajemen tidak support akhirnya Beni memutuskan keluar setelah bertemu mantan anak buahnya.

Dalam perjalanannya, Ia sempat memberanikan diri membuka marketing agency menjual kartu halo pada 2006. Kembali gagal, lalu Ia tergiur komisi dan Astro. Ketika tidak berjalan lancar, kemudian Beni memutuskan terjun ke dunia pengiriman. Dia mempelajari seluk beluk dunia tersebut hingga pada 2009 memberanikan diri membangun usaha sendiri, Sace Express.

“Saya bangun Sace Express, idenya itu bagaimana barang-barang yang ketinggalan di rumah bisa diambil tanpa dia harus balik. Kemudian orang yang mau kirim barang di Jabodetabek dalam hitungan jam sampai, jasa COD, beli makanan. Saat itu belum ada jasa yang seperti itu,” jelas Beni.

Menurutnya, setiap usaha rintisan yang inovatif pasti banyak yang meniru. Alhasil tidak lama setelah membuka Sace Express, puluhan pengusaha lain mengikutinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)