BPS: Oktober Alami Deflasi 0,08%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Oktober 2015 Indonesia mengalami deflasi 0,08% jika dibanding bulan sebelumnya. Untuk inflasi tahun kalender sebesar 2,16%.
Inflasi tahun ke tahun (YoY) 6,25%, inflasi komponen inti (MtoM) 0,23% dan inflasi komponen inti (YoY) 5,02%.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, dari 82 kota IHK, 44 kota alami deflasi dan 38 kota alami inflasi. Deflasi tertinggi di Tanjung Pandan 1,95%, terendah di Padang Sidempuan 0,01%. Sedangkan inflasi tertinggi di Manado 1,49%.
"Inflasi kota-kota kita seluruh Indonesia kecil-kecil. Di Sumatera dari 23 kota, 9 kota alami inflasi di bawah 0,3%. Ini terkendali. Jawa dari 26 kota, 14 kota alami deflasi. Inflasinya juga kecil-kecil di sana. Sedangkan pulau di non-Sumatara dan Jawa 16 kota alami inflasi dan kecil-kecil angkanya," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Suryamin mengatakan, hal ini ditopang karena kontrol harga bahan makanan berjalan cukup bagus. Terbukti pada tren deflasi yang cukup merata di seluruh Indonesia yang diwakili 82 kota IHK.
Untuk kelompoknya, terjadi deflasi pada bahan makanan sebesar 1,06% karena banyak harga komoditas yang alami penurunan.
"Terjadi deflasi pada bahan makanan 1,06%. Jadi kelompok bahan makanan Oktober ada beberapa komoditas yang turun. Ini karena suplainya banyak dan harganya terkendali," ujarnya.
Sementara, kelompok komoditi seperti ayam ras, telur ayam ras, dan sayuran harganya mengalami penurunan, termasuk cabai rawit dan cabai merah.
"Ini yang suka jadi masalah, sekarang malah turun harganya, artinya terkendali. Mudah-mudahan dua bulan mendatang juga terkendali harganya," pungkas Suryamin.
Inflasi tahun ke tahun (YoY) 6,25%, inflasi komponen inti (MtoM) 0,23% dan inflasi komponen inti (YoY) 5,02%.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, dari 82 kota IHK, 44 kota alami deflasi dan 38 kota alami inflasi. Deflasi tertinggi di Tanjung Pandan 1,95%, terendah di Padang Sidempuan 0,01%. Sedangkan inflasi tertinggi di Manado 1,49%.
"Inflasi kota-kota kita seluruh Indonesia kecil-kecil. Di Sumatera dari 23 kota, 9 kota alami inflasi di bawah 0,3%. Ini terkendali. Jawa dari 26 kota, 14 kota alami deflasi. Inflasinya juga kecil-kecil di sana. Sedangkan pulau di non-Sumatara dan Jawa 16 kota alami inflasi dan kecil-kecil angkanya," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Suryamin mengatakan, hal ini ditopang karena kontrol harga bahan makanan berjalan cukup bagus. Terbukti pada tren deflasi yang cukup merata di seluruh Indonesia yang diwakili 82 kota IHK.
Untuk kelompoknya, terjadi deflasi pada bahan makanan sebesar 1,06% karena banyak harga komoditas yang alami penurunan.
"Terjadi deflasi pada bahan makanan 1,06%. Jadi kelompok bahan makanan Oktober ada beberapa komoditas yang turun. Ini karena suplainya banyak dan harganya terkendali," ujarnya.
Sementara, kelompok komoditi seperti ayam ras, telur ayam ras, dan sayuran harganya mengalami penurunan, termasuk cabai rawit dan cabai merah.
"Ini yang suka jadi masalah, sekarang malah turun harganya, artinya terkendali. Mudah-mudahan dua bulan mendatang juga terkendali harganya," pungkas Suryamin.
(izz)