Dapen Pertamina Bakal Akuisisi Emiten Properti
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Dana Pensiun (Dapen) Pertamina bakal mengakuisisi satu perusahaan terbuka atau emiten di bidang properti guna memenuhi kebutuhan 46.000 rumah pensiunan. Lokasi perumahannya disinyalir berada di kawasan Tangerang.
Direktur Utama Dapen Pertamina M Helmi Kamal Lubis mengemukakan, perseroan akan segera melakukan akuisisi emiten properti tersebut sebelum akhir tahun ini. Nilai akuisisi ditaksir mencapai Rp800 miliar, dengan sumber dana dari kas internal dan pinjaman perbankan asing.
"Bisa melalui kas atau pinjaman, porsinya 50:50. Pinjaman dari lima bank, dua di antaranya Deutsch Bank dan Crédit Suisse," ujarnya di Jakarta, Senin (2/11/2015).
Helmi menyampaikan, Dapen Pertamina berencana melakukan akuisisi hingga 20% saham emiten properti, yang akan dilakukan dalam dua tahap.
"Kita tidak bisa kasih tahu nama perusahaannya, yang jelas emiten. Kita tidak mau kalau tidak emiten," jelas dia.
Sementara harga rumah yang akan diberikan kepada para pensiunan berkisar Rp500 jutaan. Jika akuisisi itu terlaksana, perseroan bakal langsung memborong sebanyak 40.000 unit rumah.
Di sisi lain, perseroan mendapatkan potongan harga sebesar 30% dari pemesanan rumah secara berantai ini. Dengan aksi ini, Helmi meyakini, harga saham emiten yang akan diakuisisi bisa melonjak karena produknya terserap dalam jumlah besar.
"Jumlah pensiunan kita 46.000 orang, dikalikan saja Rp500 juta, penjualannya bisa Rp2 triliun. Kita cari perusahaan yang banyak rumah tapaknya," kata Helmi.
Sementara itu, dia menjelaskan alasan menyasar lokasi perumahan di pinggiran Jakarta karena para pensiunan sudah tidak lagi aktif bekerja, sehingga lokasi yang cocok adalah yang jauh dari kebisingan Ibu Kota.
"Lokasinya di pinggir Jakarta karena mereka (pensiunan) sudah tidak ke kantor lagi atau dekat ke kota. Kita kasih yang tenang fasilitasnya," pungkasnya.
Direktur Utama Dapen Pertamina M Helmi Kamal Lubis mengemukakan, perseroan akan segera melakukan akuisisi emiten properti tersebut sebelum akhir tahun ini. Nilai akuisisi ditaksir mencapai Rp800 miliar, dengan sumber dana dari kas internal dan pinjaman perbankan asing.
"Bisa melalui kas atau pinjaman, porsinya 50:50. Pinjaman dari lima bank, dua di antaranya Deutsch Bank dan Crédit Suisse," ujarnya di Jakarta, Senin (2/11/2015).
Helmi menyampaikan, Dapen Pertamina berencana melakukan akuisisi hingga 20% saham emiten properti, yang akan dilakukan dalam dua tahap.
"Kita tidak bisa kasih tahu nama perusahaannya, yang jelas emiten. Kita tidak mau kalau tidak emiten," jelas dia.
Sementara harga rumah yang akan diberikan kepada para pensiunan berkisar Rp500 jutaan. Jika akuisisi itu terlaksana, perseroan bakal langsung memborong sebanyak 40.000 unit rumah.
Di sisi lain, perseroan mendapatkan potongan harga sebesar 30% dari pemesanan rumah secara berantai ini. Dengan aksi ini, Helmi meyakini, harga saham emiten yang akan diakuisisi bisa melonjak karena produknya terserap dalam jumlah besar.
"Jumlah pensiunan kita 46.000 orang, dikalikan saja Rp500 juta, penjualannya bisa Rp2 triliun. Kita cari perusahaan yang banyak rumah tapaknya," kata Helmi.
Sementara itu, dia menjelaskan alasan menyasar lokasi perumahan di pinggiran Jakarta karena para pensiunan sudah tidak lagi aktif bekerja, sehingga lokasi yang cocok adalah yang jauh dari kebisingan Ibu Kota.
"Lokasinya di pinggir Jakarta karena mereka (pensiunan) sudah tidak ke kantor lagi atau dekat ke kota. Kita kasih yang tenang fasilitasnya," pungkasnya.
(rna)