HT: RI Butuh Perencanaan Ekonomi yang Matang
A
A
A
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai, Indonesia membutuhkan perencanaan yang matang dalam menata dan mengelola perekonomian agar angka pengangguran tidak semakin membengkak.
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, kendati angka pertumbuhan ekonomi naik tipis menjadi 4,73%, namun jumlah penganggur per Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang atau 6,18% dari total angkatan kerja. Angka ini bertambah sebesar 320.000 orang dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Pemerintah harus bisa cepat mengatasinya, bagaimana menciptakan lapangan kerja," katanya saat bertemu dengan kader Partai Perindo Kota Sukabumi, Jumat (6/11/2015).
Menurutnya, solusi untuk pembukaan lapangan pekerjaan bisa dalam berbagai bentuk. Di antaranya dengan mempercepat proses investasi dan memberikan bantuan kepada mereka yang ingin menjadi wirausaha.
"Tentunya pemerintah harus mengambil tindakan yang relevan, supaya pengangguran ini bisa memperoleh pekerjaan, aktivitas, supaya mereka mempunyai penghasilan," tegas dia.
Chief Executive Officer (CEO) MNC Group ini menuturkan, saat ini strategi perekonomian yang dilakukan pemerintah masih kurang maksimal, tidak tepat sasaran dan kurang cepat. Selama ini kebijakan yang diambil sifatnya reaktif, artinya saat sudah terjadi masalah baru kemudian mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut.
Padahal, sambung HT, pemerintah seharusnya memiliki perencanaan matang untuk perekonomian Indonesia. "Jadi ada kebijakan-kebijakan yang sifatnya antisipatif dan bukan korektif. Selama ini lebih korektif," kata pria asal Jawa Timur itu.
Dia memprediksi, penerimaan pajak tahun ini tidak akan tercapai. Untuk itu dibutuhkan strategi yang jitu guna mengimbangi kekurangan penerimaan pajak.
"Pembangunan itu tergantung dari penerimaan pajak. Dari sekarang harus betul-betul diputuskan apa yang harus dilakukan untuk mengimbangi kekurangan penerimaan pajak," pungkasnya.
Sebagai informasi, realisasi pemasukan pajak negara sampai 4 November 2015 baru mencapai Rp774,4 triliun atau 59,84% dari target keseluruhan sebesar Rp1.294 triliun.
Baca:
PHK Besar-besaran Sebabkan Jumlah Pengangguran Melonjak
Ekonomi RI 4,73% Belum Sanggup Serap Angkatan Kerja
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, kendati angka pertumbuhan ekonomi naik tipis menjadi 4,73%, namun jumlah penganggur per Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang atau 6,18% dari total angkatan kerja. Angka ini bertambah sebesar 320.000 orang dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Pemerintah harus bisa cepat mengatasinya, bagaimana menciptakan lapangan kerja," katanya saat bertemu dengan kader Partai Perindo Kota Sukabumi, Jumat (6/11/2015).
Menurutnya, solusi untuk pembukaan lapangan pekerjaan bisa dalam berbagai bentuk. Di antaranya dengan mempercepat proses investasi dan memberikan bantuan kepada mereka yang ingin menjadi wirausaha.
"Tentunya pemerintah harus mengambil tindakan yang relevan, supaya pengangguran ini bisa memperoleh pekerjaan, aktivitas, supaya mereka mempunyai penghasilan," tegas dia.
Chief Executive Officer (CEO) MNC Group ini menuturkan, saat ini strategi perekonomian yang dilakukan pemerintah masih kurang maksimal, tidak tepat sasaran dan kurang cepat. Selama ini kebijakan yang diambil sifatnya reaktif, artinya saat sudah terjadi masalah baru kemudian mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut.
Padahal, sambung HT, pemerintah seharusnya memiliki perencanaan matang untuk perekonomian Indonesia. "Jadi ada kebijakan-kebijakan yang sifatnya antisipatif dan bukan korektif. Selama ini lebih korektif," kata pria asal Jawa Timur itu.
Dia memprediksi, penerimaan pajak tahun ini tidak akan tercapai. Untuk itu dibutuhkan strategi yang jitu guna mengimbangi kekurangan penerimaan pajak.
"Pembangunan itu tergantung dari penerimaan pajak. Dari sekarang harus betul-betul diputuskan apa yang harus dilakukan untuk mengimbangi kekurangan penerimaan pajak," pungkasnya.
Sebagai informasi, realisasi pemasukan pajak negara sampai 4 November 2015 baru mencapai Rp774,4 triliun atau 59,84% dari target keseluruhan sebesar Rp1.294 triliun.
Baca:
PHK Besar-besaran Sebabkan Jumlah Pengangguran Melonjak
Ekonomi RI 4,73% Belum Sanggup Serap Angkatan Kerja
(dmd)