Global Mediacom Segera Operasikan Studio Tercanggih se-ASEAN
Global Mediacom Segera Operasikan Studio Tercanggih se-ASEAN
A
A
A
JAKARTA - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) segera mengoperasikan studio televisi paling canggih se-ASEAN. Hal ini seiring akan selesainya empat gedung baru yang terintegrasi studio dengan kantor.
"Ini studio kami paling canggih se-ASEAN, karena dilengkapi alat-alat produksi yang lengkap, seperti kamera, dan lainnya, sehingga bisa buat content yang lebih bagus lagi. Ini lokasinya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat," ujar Director Global Mediacom David Fernando Audy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
David menyampaikan, gedung baru yang juga akan selesai dibangun adalah MNC News Center untuk iNews TV yang berlokasi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Jadi tahun depan, kami operasikan produksi dan news di dua lokasi, itu sebagai cara kerja efisiensi," jelas dia.
Meski terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, David menjelaskan, tidak akan mengganggu pembangunan gedung baru ini. Pasalnya, pembangunan sudah dilakukan tiga tahun lalu dan perencanaannya dilakukan lima tahun lalu.
"Ini kan untuk 20-30 tahun bekerja. Setiap perlambatan ekonomi pasti ada cycle, tapi kita mikir ini untuk jangka panjang. Untungnya bangun tiga tahun lalu, tidak sekarang nanti sulit pembiayaannya. Empat gedung ini cost-nya USD300 juta, jadi ini bukan untuk mewah-mewahan," pungkasnya.
Baca Juga:
Global Mediacom Bidik Pendapatan 2016 Tumbuh 5%
"Ini studio kami paling canggih se-ASEAN, karena dilengkapi alat-alat produksi yang lengkap, seperti kamera, dan lainnya, sehingga bisa buat content yang lebih bagus lagi. Ini lokasinya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat," ujar Director Global Mediacom David Fernando Audy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
David menyampaikan, gedung baru yang juga akan selesai dibangun adalah MNC News Center untuk iNews TV yang berlokasi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Jadi tahun depan, kami operasikan produksi dan news di dua lokasi, itu sebagai cara kerja efisiensi," jelas dia.
Meski terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, David menjelaskan, tidak akan mengganggu pembangunan gedung baru ini. Pasalnya, pembangunan sudah dilakukan tiga tahun lalu dan perencanaannya dilakukan lima tahun lalu.
"Ini kan untuk 20-30 tahun bekerja. Setiap perlambatan ekonomi pasti ada cycle, tapi kita mikir ini untuk jangka panjang. Untungnya bangun tiga tahun lalu, tidak sekarang nanti sulit pembiayaannya. Empat gedung ini cost-nya USD300 juta, jadi ini bukan untuk mewah-mewahan," pungkasnya.
Baca Juga:
Global Mediacom Bidik Pendapatan 2016 Tumbuh 5%
(izz)
Explore More