Obligasi dan Sukuk Global Mediacom (BMTR) Cocok Jadi Pilihan Investor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Investment Banking Capital Market Division Head PT BRI Danareksa Sekuritas, Edwin Sukri, mengatakan Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan III Tahap I PT Global Mediacom Tbk (BMTR) cocok menjadi pilihan investor untuk berinvestasi. Edwin menilai emiten holdings MNC Group tersebut memiliki porsi terkuat dalam pasar media digital dan non-digital di Indonesia.
"MNC Media juga didukung dengan sumber daya terbesar, skala ekonomi yang mapan, dan manajemen yang sangat berpengalaman," kata Edwin dalam public expose secara virtual, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Edwin menganalisa bahwa pasar global saat ini sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang periklanan digital. Hal tersebut dinilai dapat semakin memacu pertumbuhan operasional digital MNC Media, sekaligus meningkatkan pendapatan.
Apalagi, MNC Media adalah produsen konten yang mapan, yang terus menambah kapabilitasnya untuk baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi kontennya melalui pendirian Movieland.
"Global Mediacom juga memiliki portofolio media yang lengkap di bawah grup, hal ini akan menciptakan peluang cross-selling, dan cross bundling yang optimal yang akan mengoptimalkan pendapatan MNC Media," tandas Edwin.
Berdasarkan prospektusnya, BMTR mengumumkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) III dengan menerbitkan obligasi dan sukuk mencapai total keseluruhan Rp2,2 triliun. Secara rinci, BMTR mengeluarkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom dengan target dana Rp1,3 triliun, dan Sukuk Berkelanjutan III Global Mediacom dengan target Rp900 miliar.
Dari keseluruhan PUB ini, perseroan menawarkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I sebesar Rp700 miliar, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I sebanyak Rp500 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO memberikan peringkat Obligasi ini A+ (Single A Plus), dan peringkat Sukuk Ijarah A+ Syariah (Single A Plus Syariah).
Seperti diketahui, BMTR mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp1,38 triliun pada tahun 2021. Realisasi tersebut meningkat 52,19% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp912,73 miliar. Pendapatan BMTR juga tumbuh 15,85% menjadi Rp13,97 triliun pada 2021, dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp12,06 triliun.
"MNC Media juga didukung dengan sumber daya terbesar, skala ekonomi yang mapan, dan manajemen yang sangat berpengalaman," kata Edwin dalam public expose secara virtual, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Edwin menganalisa bahwa pasar global saat ini sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang periklanan digital. Hal tersebut dinilai dapat semakin memacu pertumbuhan operasional digital MNC Media, sekaligus meningkatkan pendapatan.
Apalagi, MNC Media adalah produsen konten yang mapan, yang terus menambah kapabilitasnya untuk baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi kontennya melalui pendirian Movieland.
"Global Mediacom juga memiliki portofolio media yang lengkap di bawah grup, hal ini akan menciptakan peluang cross-selling, dan cross bundling yang optimal yang akan mengoptimalkan pendapatan MNC Media," tandas Edwin.
Berdasarkan prospektusnya, BMTR mengumumkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) III dengan menerbitkan obligasi dan sukuk mencapai total keseluruhan Rp2,2 triliun. Secara rinci, BMTR mengeluarkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom dengan target dana Rp1,3 triliun, dan Sukuk Berkelanjutan III Global Mediacom dengan target Rp900 miliar.
Dari keseluruhan PUB ini, perseroan menawarkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I sebesar Rp700 miliar, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I sebanyak Rp500 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO memberikan peringkat Obligasi ini A+ (Single A Plus), dan peringkat Sukuk Ijarah A+ Syariah (Single A Plus Syariah).
Seperti diketahui, BMTR mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp1,38 triliun pada tahun 2021. Realisasi tersebut meningkat 52,19% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp912,73 miliar. Pendapatan BMTR juga tumbuh 15,85% menjadi Rp13,97 triliun pada 2021, dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp12,06 triliun.
(nng)