Empat Bank BUMN Gabung ATM Mandiri Desember 2015
Empat Bank BUMN Gabung ATM Mandiri Desember 2015
A
A
A
JAKARTA - Empat bank BUMN, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk akan membentuk konsorsium guna menyatukan automatic teller machine (ATM), bernama ATM Mandiri, pada Desember 2015.
"Desember bentuk konsorsium namanya ATM Mandiri. Dulu namanya (sempat dibilang) ATM Merah Putih," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam acara focus group discussion (FGD) di Karimunjawa, pada akhir pekan.
Asmawi menerangkan, dalam proses awal penyatuan keempat bank BUMN, pihaknya akan menyediakan 50 unit ATM terlebih dahulu. (Baca: Satukan ATM, 4 Bank BUMN Akuisisi Operator Telekomunikasi)
Setelah proses awal sukses, pada awal tahun depan kemungkinan akan ada penambahan jumlah ATM gabungan sebanyak 200 unit.
"Kita akan proses penyatuan di awal Desember, launching. Tadinya kita mau akhir bulan ini karena kesibukan saja (tidak jadi). Kemudian awal Januari mungkin tambah 200 unit lagi," jelasnya.
Menurut Asmawi, menyatukan empat ATM bank milik negara tidak mudah. Harus ada pengaturan sistem agar dalam praktiknya berjalan baik. (Baca: Menteri Rini Minta Izin BI Miliki Switching ATM BUMN)
"Karena menyatukan sistem dulu (jadi ketunda), kalau selesai awal Desember langsung set up semua. Ini belum termasuk akuisisi operator," pungkas Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) tersebut.
"Desember bentuk konsorsium namanya ATM Mandiri. Dulu namanya (sempat dibilang) ATM Merah Putih," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam acara focus group discussion (FGD) di Karimunjawa, pada akhir pekan.
Asmawi menerangkan, dalam proses awal penyatuan keempat bank BUMN, pihaknya akan menyediakan 50 unit ATM terlebih dahulu. (Baca: Satukan ATM, 4 Bank BUMN Akuisisi Operator Telekomunikasi)
Setelah proses awal sukses, pada awal tahun depan kemungkinan akan ada penambahan jumlah ATM gabungan sebanyak 200 unit.
"Kita akan proses penyatuan di awal Desember, launching. Tadinya kita mau akhir bulan ini karena kesibukan saja (tidak jadi). Kemudian awal Januari mungkin tambah 200 unit lagi," jelasnya.
Menurut Asmawi, menyatukan empat ATM bank milik negara tidak mudah. Harus ada pengaturan sistem agar dalam praktiknya berjalan baik. (Baca: Menteri Rini Minta Izin BI Miliki Switching ATM BUMN)
"Karena menyatukan sistem dulu (jadi ketunda), kalau selesai awal Desember langsung set up semua. Ini belum termasuk akuisisi operator," pungkas Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) tersebut.
(dmd)
Explore More