BI Siap Kawal RI di Forum Internasional
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) siap mengawal dan terlibat lebih aktif di berbagai forum ekonomi dunia. Hal ini untuk menjaga kepentingan Indonesia di berbagai forum internasional.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengemukakan, pihaknya dalam beberapa waktu terakhir telah memberikan dukungan kepada pemerintah pada forum G-20. Forum tersebut meliputi berbagai kegiatan yang mendukung kepentingan domestik.
"Kami akan terlibat lebih aktif di forum internasional. Selama ini, kami aktif memberi dukungan kepada Pemerintah di forum G-20 dalam mendirikan Islamic Investment Infrastructure Bank atau WIIB dan Global Infrastructure Hub (GIH) sebagai wadah pembiayaan infrastruktur di negara berkembang," ujarnya, dalam Pertemuan Tahunan BI 2015 di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, BI juga telah menyampaikan dukungan penuh dalam rencana penyelenggaraan sidang tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank pada 2018 di Bali, yang bertujuan menyuarakan kepentingan Indonesia dan kawasan di tataran internasional. (Baca: BI: RI Masih Hadapi Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global)
Selain itu, lanjut Agus, BI telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah mendorong perdagangan dan investasi penanaman modal di Indonesia. (Baca: Empat Kekuatan Domestik Penggerak Ekonomi Indonesia)
"Upaya ini juga diperkuat dengan memanfaatkan peran kantor perwakilan BI dalam negeri dan luar negeri. BI juga akan akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam implementasi pengembangan ekonomi lokal," katanya.
Saat ini, BI dan pemerintah pusat serta daerah telah memiliki berbagai media koordinasi. Hal tersebut meliputi Round Table Policy Dialogue (RTPD), Tim Pengendali Inflasi (TPI), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) serta Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengemukakan, pihaknya dalam beberapa waktu terakhir telah memberikan dukungan kepada pemerintah pada forum G-20. Forum tersebut meliputi berbagai kegiatan yang mendukung kepentingan domestik.
"Kami akan terlibat lebih aktif di forum internasional. Selama ini, kami aktif memberi dukungan kepada Pemerintah di forum G-20 dalam mendirikan Islamic Investment Infrastructure Bank atau WIIB dan Global Infrastructure Hub (GIH) sebagai wadah pembiayaan infrastruktur di negara berkembang," ujarnya, dalam Pertemuan Tahunan BI 2015 di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, BI juga telah menyampaikan dukungan penuh dalam rencana penyelenggaraan sidang tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank pada 2018 di Bali, yang bertujuan menyuarakan kepentingan Indonesia dan kawasan di tataran internasional. (Baca: BI: RI Masih Hadapi Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global)
Selain itu, lanjut Agus, BI telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah mendorong perdagangan dan investasi penanaman modal di Indonesia. (Baca: Empat Kekuatan Domestik Penggerak Ekonomi Indonesia)
"Upaya ini juga diperkuat dengan memanfaatkan peran kantor perwakilan BI dalam negeri dan luar negeri. BI juga akan akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam implementasi pengembangan ekonomi lokal," katanya.
Saat ini, BI dan pemerintah pusat serta daerah telah memiliki berbagai media koordinasi. Hal tersebut meliputi Round Table Policy Dialogue (RTPD), Tim Pengendali Inflasi (TPI), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) serta Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI).
(dmd)