IHSG Diprediksi Bertahan di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan ditentukan dengan seberapa kuat volume beli yang akan terjadi.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, ini yang akan menopang IHSG untuk dapat tetap bertahan di zona hijau.
"Di sisi lain, laju IHSG juga berpeluang berbalik melemah. Apalagi laju IHSG juga masih menyimpan adanya utang gap di level 4.452-4.474 dan sebelumnya di level 4.346-4.381," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.500-4.521 dan resisten 4.565-4.589. Laju IHSG kemarin sempat ke area target support 4.525-4.534 dan juga sempat menyentuh target resisten 4.555-4.578, namun tidak kuat dan berbalik melemah di bawah area tersebut.
"Meski terjadi penguatan namun, belum sepenuhnya didukung sentimen positif yang ada serta juga masih ada potensi profit taking," jelas Reza.
Laju IHSG kemarin masih mampu mengalami kenaikan meski secara intraday perdagangan cenderung mengalami pergerakan sideways.
Kembali maraknya aksi jual mewarnai perdagangan yang sesekali IHSG sempat berada di zona merah. Pergerakan indeks sektoral pun terpantau variatif, diimbangi penguatan pada infrastruktur, perdagangan, dan keuangan.
Pelemahan di awal perdagangan sempat terjadi terimbas pelemahan pada bursa saham AS dan Eropa sebelumnya. Begitupun dengan laju rupiah yang berbalik arah melemah turut menambah sentimen negatif.
Pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya namun, dalam perjalanannya volume beli mencoba mengungguli volume beli sehingga laju IHSG pun akhirnya dapat tetap berada di zona hijaunya.
"Asing kembali berjualan dan didukung laju rupiah yang berbalik melemah. Asing berbalik nett sell (dari net sell Rp26,67 miliar menjadi net sell Rp326,13 miliar)," pungkas Reza.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, ini yang akan menopang IHSG untuk dapat tetap bertahan di zona hijau.
"Di sisi lain, laju IHSG juga berpeluang berbalik melemah. Apalagi laju IHSG juga masih menyimpan adanya utang gap di level 4.452-4.474 dan sebelumnya di level 4.346-4.381," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.500-4.521 dan resisten 4.565-4.589. Laju IHSG kemarin sempat ke area target support 4.525-4.534 dan juga sempat menyentuh target resisten 4.555-4.578, namun tidak kuat dan berbalik melemah di bawah area tersebut.
"Meski terjadi penguatan namun, belum sepenuhnya didukung sentimen positif yang ada serta juga masih ada potensi profit taking," jelas Reza.
Laju IHSG kemarin masih mampu mengalami kenaikan meski secara intraday perdagangan cenderung mengalami pergerakan sideways.
Kembali maraknya aksi jual mewarnai perdagangan yang sesekali IHSG sempat berada di zona merah. Pergerakan indeks sektoral pun terpantau variatif, diimbangi penguatan pada infrastruktur, perdagangan, dan keuangan.
Pelemahan di awal perdagangan sempat terjadi terimbas pelemahan pada bursa saham AS dan Eropa sebelumnya. Begitupun dengan laju rupiah yang berbalik arah melemah turut menambah sentimen negatif.
Pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya namun, dalam perjalanannya volume beli mencoba mengungguli volume beli sehingga laju IHSG pun akhirnya dapat tetap berada di zona hijaunya.
"Asing kembali berjualan dan didukung laju rupiah yang berbalik melemah. Asing berbalik nett sell (dari net sell Rp26,67 miliar menjadi net sell Rp326,13 miliar)," pungkas Reza.
(izz)