IHSG Diprediksi Mampu Bertahan di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih mencoba bertahan di zona hijau dan memungkinkan untuk kembali melanjutkan penguatan.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, dengan asumsi bahwa pelaku pasar tidak memanfaatkan kondisi tersebut untuk profit taking.
"Seiring terbentuknya kembali utang gap di level 4.555-4.557. Utang gap ini menambah utang-utang gap IHSG yang belum terbayarkan sebelumnya di level 4.452-4.474 dan sebelumnya di level 4.346-4.381," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.544-4.565 dan resisten 4.600-4.615. Laju IHSG kemarin di atas area target support 4.500-4.521 dan juga berada di target resisten 4.565-4.589 hingga penutupan.
Laju IHSG kemarin lagi-lagi kembali memperlihatkan kemampuannya untuk dapat bertahan di zona hijau di tengah kekhawatiran kami adanya potensi pembalikan arah.
"Seiring imbas adanya perkiraan peningkatan ekskalasi tensi geopolitik di mana pesawat perang Rusia ditembak angkatan bersenjata Turki," jelas Reza.
Namun, dengan positifnya laju bursa saham AS yang didukung kenaikan saham-saham komoditas dan energi setelah merespon spekulasi akan terjadinya perang antara keduanya, rilis pertumbuhan GDP yang dianggap melampaui data estimasi, dan kenaikan shiller home price, laju IHSG mampu kembali bergerak naik.
Adapun pelemahan yang sempat terjadi dalam perdagangan intraday-nya tidak menjadi penghalang untuk IHSG tetap berada di landasan hijau.
Termasuk pelemahan pada laju bursa saham Asia pun tidak menjadi penghalang IHSG. Bahkan rupiah turut membantu laju IHSG yang juga berhasil berbalik menguat sehingga volume beli pun dapat meningkat.
"Asing berbalik melakukan pembelian dan didukung laju rupiah yang berbalik menguat. Asing berbalik nett buy (dari net sell Rp326,13 miliar menjadi net buy Rp88,93 miliar)," pungkasnya.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, dengan asumsi bahwa pelaku pasar tidak memanfaatkan kondisi tersebut untuk profit taking.
"Seiring terbentuknya kembali utang gap di level 4.555-4.557. Utang gap ini menambah utang-utang gap IHSG yang belum terbayarkan sebelumnya di level 4.452-4.474 dan sebelumnya di level 4.346-4.381," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.544-4.565 dan resisten 4.600-4.615. Laju IHSG kemarin di atas area target support 4.500-4.521 dan juga berada di target resisten 4.565-4.589 hingga penutupan.
Laju IHSG kemarin lagi-lagi kembali memperlihatkan kemampuannya untuk dapat bertahan di zona hijau di tengah kekhawatiran kami adanya potensi pembalikan arah.
"Seiring imbas adanya perkiraan peningkatan ekskalasi tensi geopolitik di mana pesawat perang Rusia ditembak angkatan bersenjata Turki," jelas Reza.
Namun, dengan positifnya laju bursa saham AS yang didukung kenaikan saham-saham komoditas dan energi setelah merespon spekulasi akan terjadinya perang antara keduanya, rilis pertumbuhan GDP yang dianggap melampaui data estimasi, dan kenaikan shiller home price, laju IHSG mampu kembali bergerak naik.
Adapun pelemahan yang sempat terjadi dalam perdagangan intraday-nya tidak menjadi penghalang untuk IHSG tetap berada di landasan hijau.
Termasuk pelemahan pada laju bursa saham Asia pun tidak menjadi penghalang IHSG. Bahkan rupiah turut membantu laju IHSG yang juga berhasil berbalik menguat sehingga volume beli pun dapat meningkat.
"Asing berbalik melakukan pembelian dan didukung laju rupiah yang berbalik menguat. Asing berbalik nett buy (dari net sell Rp326,13 miliar menjadi net buy Rp88,93 miliar)," pungkasnya.
(izz)