Luhut Siap Usir Asing Pengganggu Ekonomi RI

Kamis, 26 November 2015 - 14:58 WIB
Luhut Siap Usir Asing...
Luhut Siap Usir Asing Pengganggu Ekonomi RI
A A A
NUSA DUA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan menegaskan, jika ada orang asing yang mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia maka akan langsung diusir.

Dia juga mengatakan bahwa bangsa Indonesis tidak bisa diatur orang asing. "Kalau orang asing itu mengganggu perekonomian ya secara otomatis kita suruh dia pergi," ujarnya katanya di Nusa Dua, Badung, Kamis (26/11/20145).

Hal tersebut tidak lepas dari industri kelapa sawit yang harus dilindungi dari kampanye negatif berkaitan dengan isu lingkungan dan kesehatan.

Menurutnya, pemerintah tidak ingin didekte kepentingan asing dan punya kedaulatan untuk mengatur negara sendiri.

"LSM jangan mengatur-atur kita mengenai monyet. Ini kita monyet kepala hitam bagaimana. Pemerintah tidak segan-segan melarang NGO atau lembaga lainnya yang melakukan kampanye negatif terhadap industri sawit dan menggagu stabilitas negara," tuturnya.

Luhut mengatakan, menjaga lingkungan sangat penting, karena itu nantinya yang akan dinikmati anak-cucu bangsa Indonesia.

"Generasi saya sudah tidak bisa menjaganya, saya minta generasi kalian nanti yang akan meneruskan menjaga lingkungan. Kalian jangan main-main dengan lingkungan kita," paparnya.

Pihaknya, juga meminta para pengusaha kelapa sawit untuk menanam hutan di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit, supaya ekosistem alam masih tetap terjaga.

"Kalau di tengah perkebunan sawit itu ada hutan secara otomatis ada burung, ada ular, kita bisa menjaga ekosistem lingkungan," pungkasnya.

Seperti diketahui Indonesia pada 2015 mengalami kebakaran hutan cukup hebat dibanding 1997. Pada 2015 ini hutan Indonesia yang terbakar mencapai jutaan hektare.

Baca Juga:

JK Imbau Pengusaha Kelapa Sawit Simpan Devisa di RI

Wapres Buka Konferensi Kelapa Sawit Internasional di Bali

Pemerintah Diminta Tetapkan Sawit Industri Strategis
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)