Pengamat: Masyarakat Keluhkan Pelayanan Bandara
Pengamat: Masyarakat Keluhkan Pelayanan Bandara
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring Widodo Tri Sektianto mengatakan, pelayanan bandar udara (bandara) khususnya Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) masih banyak dikeluhkan masyarakat.
Setidaknya hal tersebut tercermin dalam survei terakhir Developmen Monitoring pada 29 Oktober hingga 12 November 2015 yang dilakukan terhadap dua pihak yakni pengelola bandara Soetta, Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan.
"Beberapa tahun kebelakang banyak keluhan masyarakat. Soal parkir, akses ke bandara, hampir semua. Kebersihan, keamanan semua ada masalah di sana," ujar Widodo dalam Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Revolusi Pelayanan Bandara' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11/2015).
Meski terbilang pelayanan bandara tidak maksimal, namun ada indikasi mengarah kepada perbaikan ke bandara internasional tersebut. Indikator itu seperti akses menuju bandara yang mudah terjangkau. Survei itu didapat dari 1.200 responden.
"Itu akses terkait taksi travel, busnya jadi di dalam parameter itu semua. Mereka beranggapan sudah mulai mudah. Tapi ini baru 60%, 70% sekarang harusnya 80%. Perbaikan akses layanan bus dulu hanya Damri, sekarang ada swasta kayak travel," tuturnya.
Di luar itu, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus diperbaiki Angkasa Pura II Bandara Soetta. Perbaikan itu meliputi pelayanan kebersihan di sekitar area bandara.
Pelayanan seperti ruang tunggu, ketersedian toilet, area tempat antar jemput penumpang, dan food cort dinilai sudah cukup yakni memiliki memiliki presentase di atas 80%.
"Kebersihan masih harus ditingkatkan 78,4%. Harus didukung dengan tenaga kebersihan memberikan layanan kebersihan," tandas dia.
Setidaknya hal tersebut tercermin dalam survei terakhir Developmen Monitoring pada 29 Oktober hingga 12 November 2015 yang dilakukan terhadap dua pihak yakni pengelola bandara Soetta, Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan.
"Beberapa tahun kebelakang banyak keluhan masyarakat. Soal parkir, akses ke bandara, hampir semua. Kebersihan, keamanan semua ada masalah di sana," ujar Widodo dalam Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Revolusi Pelayanan Bandara' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11/2015).
Meski terbilang pelayanan bandara tidak maksimal, namun ada indikasi mengarah kepada perbaikan ke bandara internasional tersebut. Indikator itu seperti akses menuju bandara yang mudah terjangkau. Survei itu didapat dari 1.200 responden.
"Itu akses terkait taksi travel, busnya jadi di dalam parameter itu semua. Mereka beranggapan sudah mulai mudah. Tapi ini baru 60%, 70% sekarang harusnya 80%. Perbaikan akses layanan bus dulu hanya Damri, sekarang ada swasta kayak travel," tuturnya.
Di luar itu, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus diperbaiki Angkasa Pura II Bandara Soetta. Perbaikan itu meliputi pelayanan kebersihan di sekitar area bandara.
Pelayanan seperti ruang tunggu, ketersedian toilet, area tempat antar jemput penumpang, dan food cort dinilai sudah cukup yakni memiliki memiliki presentase di atas 80%.
"Kebersihan masih harus ditingkatkan 78,4%. Harus didukung dengan tenaga kebersihan memberikan layanan kebersihan," tandas dia.
(izz)
Explore More