BEI: Kondisi Pasar Modal RI 2015 Kurang Baik
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kondisi perekonomian Indonesia dan pasar modal tahun ini kurang baik. Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan diharapkan dapat memberikan insentif bagi pertumbuhan ekonomi.
Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko BEI Sulistyo Budi mengemukakan, kondisi perekonomian Indonesia dan pasar modal tidak lepas dari pengaruh global. Selain itu, ada tiga faktor yang memengaruhi.
"Satu, perlambatan ekonomi di negara berkembang seperti Tiongkok, spekulasi kebijakan yang akan diambil The Fed, dan penurunan harga komoditas," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Meski ada tekanan dari global, Budi menjelaskan, pihaknya menyambut paket kebijakan ekonomi yang telah dipaparkan pemerintah.
Karena itu, lanjut Budi, BEI sedang menunggu langkah selanjutnya dari pemerintah dan implementasi paket kebijakan tersebut.
Di sisi lain, di tengah perlambatan ekonomi di Tanah Air, BEI terus berupaya memberikan kepercayaan kepada para investor untuk terus bertransaksi di pasar saham Indonesia.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan para emiten dan calon emiten. Kami sosialisasi ada 19 kantor pewakilan," pungkas dia.
Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko BEI Sulistyo Budi mengemukakan, kondisi perekonomian Indonesia dan pasar modal tidak lepas dari pengaruh global. Selain itu, ada tiga faktor yang memengaruhi.
"Satu, perlambatan ekonomi di negara berkembang seperti Tiongkok, spekulasi kebijakan yang akan diambil The Fed, dan penurunan harga komoditas," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).
Meski ada tekanan dari global, Budi menjelaskan, pihaknya menyambut paket kebijakan ekonomi yang telah dipaparkan pemerintah.
Karena itu, lanjut Budi, BEI sedang menunggu langkah selanjutnya dari pemerintah dan implementasi paket kebijakan tersebut.
Di sisi lain, di tengah perlambatan ekonomi di Tanah Air, BEI terus berupaya memberikan kepercayaan kepada para investor untuk terus bertransaksi di pasar saham Indonesia.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan para emiten dan calon emiten. Kami sosialisasi ada 19 kantor pewakilan," pungkas dia.
(izz)