Saham Perdana Dua Putra Utama Melesat 90 Poin
A
A
A
JAKARTA - Saham perdana PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) pada hari ini di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka pada level Rp640/lembar atau melesat 90 poin dari harga penawaran Rp550.
Adapun harga tertinggi emiten ke-15 tahun ini berada di Rp700 dan terendah pada harga Rp555/lembar. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 165 kali, dengan volume transaksi saham 42.500 lot senilai Rp2,9 miliar.
"Menjadi hari bersejarah bagi kami berikan kesempatan mengembangkan bisnis kami dan penerapan good corporate governance dengan mencatatkan saham di BEI," ujar Direktur Utama Dua Putra Utama Witiarso Utomo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Sekadar informasi, perseroan melepas 1,67 miliar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), dengan harga penawaran Rp550/lembar.
Dana hasil IPO, sebesar Rp130 miliar akan digunakan untuk pembelian kapal penangkap ikan jenis purshaine. Sementara Rp200 miliar untuk investasi pembangunan cold storage baru dan penambahan beberapa mesin produksi baru. Sisanya untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku dari nelayan atau penambak.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT BNI Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Adapun harga tertinggi emiten ke-15 tahun ini berada di Rp700 dan terendah pada harga Rp555/lembar. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 165 kali, dengan volume transaksi saham 42.500 lot senilai Rp2,9 miliar.
"Menjadi hari bersejarah bagi kami berikan kesempatan mengembangkan bisnis kami dan penerapan good corporate governance dengan mencatatkan saham di BEI," ujar Direktur Utama Dua Putra Utama Witiarso Utomo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Sekadar informasi, perseroan melepas 1,67 miliar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), dengan harga penawaran Rp550/lembar.
Dana hasil IPO, sebesar Rp130 miliar akan digunakan untuk pembelian kapal penangkap ikan jenis purshaine. Sementara Rp200 miliar untuk investasi pembangunan cold storage baru dan penambahan beberapa mesin produksi baru. Sisanya untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku dari nelayan atau penambak.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT BNI Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
(izz)