Buka Transparan Keuangan Pelindo II lewat IPO
A
A
A
JAKARTA - Ketua Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Bersatu, Arif Poyuono menyarankan, PT Pelindo II membuka transparan laporan keuangannya melalui skema penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dia menyampaikan, dengan melantainya perusahaan di pasar modal Tanah Air akan menambah modal yang bisa digunakan untuk kegiatan ekspansi.
"Dari situ kita dapat modal, itu yang benar. Bukan digelontorkan ke asing. Lebih tepat lakukan IPO, masyarakat bisa miliki sahamnya Pelindo II," ujar Arif saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Menurutnya, jika Pelindo II mencari dana lewat cara lain, terutama menyerahkan kontrak JICT kepada pihak asing seperti Hutchinson akan merugikan negara.
"JICT dikelola sendiri kalau mau cari uang gampang jadi ATM dengan bangun pelabuhan di luar Jakarta. Harusnya IPO itu, kalau dia benar punya dana besar, bereskan yang benar, saya angkat topi (kepada Direktur Utama Pelindo II RJ Lino)," kata Arif.
Dia mengemukakan, salah satu elemen yang belum transparan, yakni total jumlah utang Pelindo II di balik kinerjanya selama ini dengan laba cukup besar.
"Ini yang penting, kata siapa Pelindo II untung? Utangnya berapa ke Deutsche Bank? Mampu bayar tidak? Ada bom waktu yang besar," pungkasnya.
Dia menyampaikan, dengan melantainya perusahaan di pasar modal Tanah Air akan menambah modal yang bisa digunakan untuk kegiatan ekspansi.
"Dari situ kita dapat modal, itu yang benar. Bukan digelontorkan ke asing. Lebih tepat lakukan IPO, masyarakat bisa miliki sahamnya Pelindo II," ujar Arif saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Menurutnya, jika Pelindo II mencari dana lewat cara lain, terutama menyerahkan kontrak JICT kepada pihak asing seperti Hutchinson akan merugikan negara.
"JICT dikelola sendiri kalau mau cari uang gampang jadi ATM dengan bangun pelabuhan di luar Jakarta. Harusnya IPO itu, kalau dia benar punya dana besar, bereskan yang benar, saya angkat topi (kepada Direktur Utama Pelindo II RJ Lino)," kata Arif.
Dia mengemukakan, salah satu elemen yang belum transparan, yakni total jumlah utang Pelindo II di balik kinerjanya selama ini dengan laba cukup besar.
"Ini yang penting, kata siapa Pelindo II untung? Utangnya berapa ke Deutsche Bank? Mampu bayar tidak? Ada bom waktu yang besar," pungkasnya.
(dmd)