Penyatuan ATM Bank BUMN Hemat Biaya hingga Rp30 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Penyatuan empat ATM bank BUMN ((Badan Usaha Milik Negara), yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN diklaim secara matematis bisa menghemat biaya pengelolaan ATM hingga Rp30 triliun selama lima tahun.
"Dampaknya besar tak kurang Rp7 triliun pertahun atau Rp30 triliun selama lima tahun. Ini efisiensi nasional yang bisa diraih ATM Himbara," ujar Ketua Himbara Asmawi Syam di Jakarta, Senin (21/12/2015).
Dia juga menambahkan penghematan itu diperoleh karena dengan bersatunya ATM keempat bank pelat merah ini dapat meringankan ongkos pembelian.
"Yang pertama dampak efisiensi belanja modal, tadinya kita beli satu ATM bayar sendiri. Saat ini dengan beli satu unit ATM kita bayar sama-sama sehingga berikan dampak efisiensi bagi bank," katanya.
Selain itu, lanjutnya efisiensi lainnya berupa pengeluaran biaya operasional ATM yang sudah ada kini menjadi tanggungan bersama. "Lalu biaya operasional berdampak positif. Misalnya maintenance AC, kertas struk, listrik yang tadinya tanggung sendiri jadi tanggung bersama," tuturnya.
(Baca Juga: ATM Bank BUMN Bersatu, Biaya Transaksi Hanya Gopek)
Di sisi lain, menurutnya dampak efisiensi juga berimbas kepada nasabah yang pengeluaran biaya transaksinya menjadi lebih murah. "Sedangkan bagi masyarakat luas pengguna ATM, konsolidasi ini akan memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun/tahun," pungkasnya.
"Dampaknya besar tak kurang Rp7 triliun pertahun atau Rp30 triliun selama lima tahun. Ini efisiensi nasional yang bisa diraih ATM Himbara," ujar Ketua Himbara Asmawi Syam di Jakarta, Senin (21/12/2015).
Dia juga menambahkan penghematan itu diperoleh karena dengan bersatunya ATM keempat bank pelat merah ini dapat meringankan ongkos pembelian.
"Yang pertama dampak efisiensi belanja modal, tadinya kita beli satu ATM bayar sendiri. Saat ini dengan beli satu unit ATM kita bayar sama-sama sehingga berikan dampak efisiensi bagi bank," katanya.
Selain itu, lanjutnya efisiensi lainnya berupa pengeluaran biaya operasional ATM yang sudah ada kini menjadi tanggungan bersama. "Lalu biaya operasional berdampak positif. Misalnya maintenance AC, kertas struk, listrik yang tadinya tanggung sendiri jadi tanggung bersama," tuturnya.
(Baca Juga: ATM Bank BUMN Bersatu, Biaya Transaksi Hanya Gopek)
Di sisi lain, menurutnya dampak efisiensi juga berimbas kepada nasabah yang pengeluaran biaya transaksinya menjadi lebih murah. "Sedangkan bagi masyarakat luas pengguna ATM, konsolidasi ini akan memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun/tahun," pungkasnya.
(akr)