Dana Pensiun RI Jauh Tertinggal dari Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, dana jaminan pensiun yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan baru mencapai Rp203 triliun.
"Angka ini tertinggal jika dibanding jaminan pensiun di negara lain. Di Malaysia sudah sebesar Rp3.000 triliun, di Jepang Rp15.000 triliun. Sedangkan Indonesia cuma Rp203 triliun," kata dia di Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Atas dasar itu, pemerintah diminta melakukan intervensi guna mendorong peningkatan dana jaminan pensiun dalam negeri. Selain memberikan manfaat bagi pekerja, juga bisa membantu agar terhindar dari krisis ekonomi.
Menurut Iqbal, jika mempunyai dana jaminan pensiun dalam jumlah besar, maka bisa digunakan untuk menjaga ketahanan fiskal meski ekonomi global tengah bergejolak.
"Makanya di Jepang, Malaysia uangnya digunakan sebagai ketahanan fiskal. Di Jerman juga, ketika Eropa kemarin mengalami krisis, Jerman tidak terpengaruh karena ketahanan jaminan sosialnya kuat," tutur dia.
Selain itu, adanya dana jaminan pensiun juga dapat membantu membiayai program pembangunan pemerintah meski target penerimaan pajak tidak tercapai.
"Sekarang target pajak tidak tercapai, kalau ada dana jaminan pensiun tidak perlu pinjam dari Bank Dunia," pungkasnya.
"Angka ini tertinggal jika dibanding jaminan pensiun di negara lain. Di Malaysia sudah sebesar Rp3.000 triliun, di Jepang Rp15.000 triliun. Sedangkan Indonesia cuma Rp203 triliun," kata dia di Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Atas dasar itu, pemerintah diminta melakukan intervensi guna mendorong peningkatan dana jaminan pensiun dalam negeri. Selain memberikan manfaat bagi pekerja, juga bisa membantu agar terhindar dari krisis ekonomi.
Menurut Iqbal, jika mempunyai dana jaminan pensiun dalam jumlah besar, maka bisa digunakan untuk menjaga ketahanan fiskal meski ekonomi global tengah bergejolak.
"Makanya di Jepang, Malaysia uangnya digunakan sebagai ketahanan fiskal. Di Jerman juga, ketika Eropa kemarin mengalami krisis, Jerman tidak terpengaruh karena ketahanan jaminan sosialnya kuat," tutur dia.
Selain itu, adanya dana jaminan pensiun juga dapat membantu membiayai program pembangunan pemerintah meski target penerimaan pajak tidak tercapai.
"Sekarang target pajak tidak tercapai, kalau ada dana jaminan pensiun tidak perlu pinjam dari Bank Dunia," pungkasnya.
(izz)