Kimia Farma Alokasikan Capex Rp1 Triliun

Jum'at, 01 Januari 2016 - 19:13 WIB
Kimia Farma Alokasikan Capex Rp1 Triliun
Kimia Farma Alokasikan Capex Rp1 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun untuk ekspansi bisnis pada tahun 2016 ini.

(Baca Juga: Kimia Farma Gandeng Investor Korea Bangun Pabrik Bahan Baku Obat)

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengatakan perseroan memang tengah berencana melakukan ekspansi bisnis sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerjanya dan memberi layanan terbaik di bidang kesehatan kepada masyarakat.

Sejumlah inisiatif tengah dipersiapkan, seperti pembangunan pabrik bahan baku obat, pabrik farmasi, pabrik garam farmasi dan penambahan fasilitas apotek dan laboratorium klinik di sejumlah kota di Indonesia.

"Tahun ini kita siapkan capex senilai Rp1 triliun. Jumlah itu naik hampir tiga kali lipat dibanding alokasi capex tahun 2015 yang dianggarkan Rp350 miliar," ungkapnya disela-sela acara pemberian Surprise Gift kepada pelanggan Apotek Kimia Farma di Jakarta, Jumat (1/1/2015).

Menurutnya, penyediaan capex senilai Rp1 triliun pada 2016 sebagai wujud dan komitmen perseroan untuk meningkatan kinerja perseroan dan pemberian layanan terbaik di bidang kesehatan pada masyarakat.

Dana itu akan digunakan untuk mendirikan pabrik bahan baku obat dan suplemen kesehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat, pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran, Bandung, Jawa Barat, dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di Batuwakon, Jombang, Jawa Timur. Selain itu, perseroan juga akan membangun pabrik diagnostic kit di Bali.

"Untuk memberikan layanan terbaik dalam penjualan obat-obatan kita akan membangun sekitar 125 apotek dan klinik baru di sejumlah kota di Indonesia," jelasnya

Mengenai dana capex, Dia mengakui selain dari equity pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah lembaga keuangan untuk mendukung ekspansi Kimia Farma. Perseroan telah meyiapkan equity sekitar Rp200 miliah sampai Rp250 miliar, sementara sisanya berasal dari pinjaman.

"Saat ini sejumlah perbankan baik lokal maupun asing tengah melakukan pendekatan kepada Kimia Farma untuk memberikan fasilitas pinjaman. Kita tentunya akan mengambil yang tingkat bunga yang paling ringan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5486 seconds (0.1#10.140)