Operasikan Kereta Cepat, KAI Latih Pegawai ke China
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melatih para pegawainya ke China guna mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, jumlah yang dikirim belum ditentukan.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, pegawai yang akan dikirim ke Negeri Tirai Bambu, yaitu bagian operator teknik. Pasalnya, kereta cepat ini merupakan jenis baru dengan sistem operasional khusus.
"Iya kirim ke sana (China) untuk pegawai operator teknis. Jumlahnya belum direncanakan tapi akan kita susun," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/1/2016)
Menurut Edi, kereta jenis baru tersebut perlu pengertian khusus agar pegawai dapat mengoperasikan dengan baik. Pelatihannya sendiri dimulai tahun ini.
"Kereta cepat model jenis baru perlu lebih mengerti karena kita belum ada sebelumnya. Jadi, training untuk kenali kereta jenis ini," jelasnya.
Untuk jangka waktu pelatihan, lanjut Edi, ada yang pendek dan panjang. Dimulai dari tiga bulan sampai setahun hingga memperoleh sertifikasi.
"Ada yang jangka panjang, pendek, singkat ada. Setahun paling lama hingga dapat sertifikat di China supaya berkesinambungan, karena ini merupakan jangka panjang," tuturnya.
Sementara, gaji pegawai yang mengoperasikan kereta cepat nanti tidak akan berbeda jauh dengan pegawai biasa. Besarannya tetap akan menyesuaikan aturan.
"Gaji harus ikuti aturan, maksudnya bukan yang asing. Persentase yang operasikan dari asing dan lokal secara seluruhnya belum lengkap," pungkasnya.
Baca juga:
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Atas Rp80 Ribu
Berikut Rute Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, pegawai yang akan dikirim ke Negeri Tirai Bambu, yaitu bagian operator teknik. Pasalnya, kereta cepat ini merupakan jenis baru dengan sistem operasional khusus.
"Iya kirim ke sana (China) untuk pegawai operator teknis. Jumlahnya belum direncanakan tapi akan kita susun," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/1/2016)
Menurut Edi, kereta jenis baru tersebut perlu pengertian khusus agar pegawai dapat mengoperasikan dengan baik. Pelatihannya sendiri dimulai tahun ini.
"Kereta cepat model jenis baru perlu lebih mengerti karena kita belum ada sebelumnya. Jadi, training untuk kenali kereta jenis ini," jelasnya.
Untuk jangka waktu pelatihan, lanjut Edi, ada yang pendek dan panjang. Dimulai dari tiga bulan sampai setahun hingga memperoleh sertifikasi.
"Ada yang jangka panjang, pendek, singkat ada. Setahun paling lama hingga dapat sertifikat di China supaya berkesinambungan, karena ini merupakan jangka panjang," tuturnya.
Sementara, gaji pegawai yang mengoperasikan kereta cepat nanti tidak akan berbeda jauh dengan pegawai biasa. Besarannya tetap akan menyesuaikan aturan.
"Gaji harus ikuti aturan, maksudnya bukan yang asing. Persentase yang operasikan dari asing dan lokal secara seluruhnya belum lengkap," pungkasnya.
Baca juga:
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Atas Rp80 Ribu
Berikut Rute Kereta Bandara Soekarno-Hatta
(dmd)