Wall Street Stabil Usai Terjun Bebas di Awal Pekan
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street kemarin waktu setempat ditutup membaik, setelah sempat terpuruk di awal pekan pembukaan tahun 2016. Tercatat Dow dan S & P 500 naik tipis untuk kembali stabil, meski mayoritas investor masing gugup mewaspadai pertumbuhan ekonomi global.
Setelah ekonomi China terus melemah yang berimbas kepada penurunan saham, Bank Rakyat China akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menyalurkan subsidi senilai USD20 miliar ke sistem keuangan dalam upaya membantu pasar agar kembali bergairah. Sementara itu Wall Street mulai stabil, meski saham Apple Inc (AAPL.O) turun 2,5%.
Penurunan harga minyak mentah dunia ditambah minimnya kontribusi USD, membuat saham Wall Street mengalami tekanan di awal tahun. Sedangkan saham yang mengalami kenaikan adalah Wal Mart Stores Inc (WMT.N) sebesar 2,4% menjadi USD62,92 dan membantu Dow serta S & P 500.
Kekhawatiran para pelaku pasar terkait kondisi ekonomi China, masih memberikan kontribusi besar membuat investor cukup berhati-hati. "Kami terus bekerja sejak penurunan cukup signifikan pada hari pertama perdagangan tahun 2016," jelas Kepala Strategi Investasi di Janney Montgomery, Mark Luschini.
"Kedepannya perubahan kondisi makro ekonomi, moneter, dan geopolitik dapat berakibat fatal. Saya pikir ini akan membuat investor bingung, untuk menentukan harus bergerak ke mana sehingga menimbulkan kebisingan daripada sinyal," tandasnya.
Dow Jones industrial average naik 9.72 poin atau 0,06% ke level 17.158,66, sementara S & P 500 membaik 4,05 poin atau 0,2% ke posisi 2.016,71 dan komposit Nasdaq turun 11.66 poin atau 0,24% ke level 4.891,43.
Setelah ekonomi China terus melemah yang berimbas kepada penurunan saham, Bank Rakyat China akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menyalurkan subsidi senilai USD20 miliar ke sistem keuangan dalam upaya membantu pasar agar kembali bergairah. Sementara itu Wall Street mulai stabil, meski saham Apple Inc (AAPL.O) turun 2,5%.
Penurunan harga minyak mentah dunia ditambah minimnya kontribusi USD, membuat saham Wall Street mengalami tekanan di awal tahun. Sedangkan saham yang mengalami kenaikan adalah Wal Mart Stores Inc (WMT.N) sebesar 2,4% menjadi USD62,92 dan membantu Dow serta S & P 500.
Kekhawatiran para pelaku pasar terkait kondisi ekonomi China, masih memberikan kontribusi besar membuat investor cukup berhati-hati. "Kami terus bekerja sejak penurunan cukup signifikan pada hari pertama perdagangan tahun 2016," jelas Kepala Strategi Investasi di Janney Montgomery, Mark Luschini.
"Kedepannya perubahan kondisi makro ekonomi, moneter, dan geopolitik dapat berakibat fatal. Saya pikir ini akan membuat investor bingung, untuk menentukan harus bergerak ke mana sehingga menimbulkan kebisingan daripada sinyal," tandasnya.
Dow Jones industrial average naik 9.72 poin atau 0,06% ke level 17.158,66, sementara S & P 500 membaik 4,05 poin atau 0,2% ke posisi 2.016,71 dan komposit Nasdaq turun 11.66 poin atau 0,24% ke level 4.891,43.
(akr)