Jokowi Desak Proyek Infrastruktur Digarap Kontraktor Lokal
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar paket proyek infrastruktur yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) digarap oleh kontraktor lokal. Hal ini ditekankannya dalam acara Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 Kementerian PUPR.
(Baca Juga: Dobrak Tradisi Lama, Jokowi Kebut Pekerjaan Proyek di Awal Tahun)
Menurutnya, jika dilakukan maka hal ini akan menjadikan peredaran uang di daerah-daerah semakin banyak. Pasalnya, selama ini arus uang yang masuk ke daerah hanya 'numpang lewat' dan setelah itu kembali masuk ke Ibu Kota.
"Gunakan paket kontrak yang ada tadi, gunakan kontraktor lokal. Kalau terpaksa nasional, maka sub nya itu harus lokal. Kenapa begitu, karena saya ingin peredaran uang itu makin banyak di daerah. Jangan sampai hanya mampir, terus ketarik lagi ke Jakarta," katanya di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menginginkan agar proyek yang dikerjakan ini dapat membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Namun tetap tanpa melupakan untuk menggunakan teknologi.
"Kita ingin buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Angka sebesar Rp104 triliun di infrastruktur PU akan membuka lapangan kerja besar sekali, saya titip usahakan proyek ini banyak menyerap tenaga kerja. Tanpa melupakan bahwa harus menggunakan teknologi," terang dia.
Dia juga menambahkan, kepada para kontraktor proyek agar meningkatkan penggunaan komponen lokal (local content). Diharapkan olehnya kontraktor dapat mengusahakan untuk tidak selalu menggunakan produk impor.
"Saya minta ke kontraktor, agar penggunaan local content diutamakan. Jangan dikit-dikit impor. Stop itu! Gunakan local content, syukur kalau bisa semuanya barang lokal. Jangan lagi beli pipa impor. Ada tuh di Batam, ada lagi buat jembatan impor baja padahal ada Krakatau Steel," tandasnya.
(Baca Juga: Dobrak Tradisi Lama, Jokowi Kebut Pekerjaan Proyek di Awal Tahun)
Menurutnya, jika dilakukan maka hal ini akan menjadikan peredaran uang di daerah-daerah semakin banyak. Pasalnya, selama ini arus uang yang masuk ke daerah hanya 'numpang lewat' dan setelah itu kembali masuk ke Ibu Kota.
"Gunakan paket kontrak yang ada tadi, gunakan kontraktor lokal. Kalau terpaksa nasional, maka sub nya itu harus lokal. Kenapa begitu, karena saya ingin peredaran uang itu makin banyak di daerah. Jangan sampai hanya mampir, terus ketarik lagi ke Jakarta," katanya di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menginginkan agar proyek yang dikerjakan ini dapat membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Namun tetap tanpa melupakan untuk menggunakan teknologi.
"Kita ingin buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Angka sebesar Rp104 triliun di infrastruktur PU akan membuka lapangan kerja besar sekali, saya titip usahakan proyek ini banyak menyerap tenaga kerja. Tanpa melupakan bahwa harus menggunakan teknologi," terang dia.
Dia juga menambahkan, kepada para kontraktor proyek agar meningkatkan penggunaan komponen lokal (local content). Diharapkan olehnya kontraktor dapat mengusahakan untuk tidak selalu menggunakan produk impor.
"Saya minta ke kontraktor, agar penggunaan local content diutamakan. Jangan dikit-dikit impor. Stop itu! Gunakan local content, syukur kalau bisa semuanya barang lokal. Jangan lagi beli pipa impor. Ada tuh di Batam, ada lagi buat jembatan impor baja padahal ada Krakatau Steel," tandasnya.
(akr)