Siapkan Operasi Pasar, Mentan Bantah Cek Beras Impor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerangkan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar beras, meski begitu ia membantah hal tersebut dilakukan untuk mengecek beras impor yang beredar di pasaran. Dia juga menekankan bahwa masih banyak beras yang akan masuk dari petani.
"(Ke Cipinang) itu bukan periksa dugaan impor. Justru yang saya tahu, akan ada beras banyak masuk dari petani. Ini peningkatan produksi dan berasnya berasal dari petani," jelasnya di Kantor Kementan, Rabu (6/1/2016).
Sebelumnya disampaikan stok beras Indonesia diklaim masih 1,2 juta ton di gudang Bulog, dan Mentan membuktikan dengan meningkatnya produksi beras di Desember yang biasanya hanya 2500 ton, tapi tahun lalu (2015) mencapai 3700-4000 ton perhari, bahkan 5000 ton.
Dia juga menambahkan bahwa di akhir Januari pemerintah akan melakukan ekspor dan impornya yang diklaim akan dikendalokan oleh dirinya. Menurutnya ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi Dia berjanji menekan angka impor khusunya di bidang pangan.
"Itu (impor) semua akan kita tekan karena kita yang kendalikan. Coba cek, impor daging turun, jagung turun, beras nurun. Ini 14 bulan. 1 tahun tidak ada impor padahal ada badai El Nino. Kita doakan mudah-mudahaan lebih baik 2016," pungkasnya.
"(Ke Cipinang) itu bukan periksa dugaan impor. Justru yang saya tahu, akan ada beras banyak masuk dari petani. Ini peningkatan produksi dan berasnya berasal dari petani," jelasnya di Kantor Kementan, Rabu (6/1/2016).
Sebelumnya disampaikan stok beras Indonesia diklaim masih 1,2 juta ton di gudang Bulog, dan Mentan membuktikan dengan meningkatnya produksi beras di Desember yang biasanya hanya 2500 ton, tapi tahun lalu (2015) mencapai 3700-4000 ton perhari, bahkan 5000 ton.
Dia juga menambahkan bahwa di akhir Januari pemerintah akan melakukan ekspor dan impornya yang diklaim akan dikendalokan oleh dirinya. Menurutnya ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi Dia berjanji menekan angka impor khusunya di bidang pangan.
"Itu (impor) semua akan kita tekan karena kita yang kendalikan. Coba cek, impor daging turun, jagung turun, beras nurun. Ini 14 bulan. 1 tahun tidak ada impor padahal ada badai El Nino. Kita doakan mudah-mudahaan lebih baik 2016," pungkasnya.
(akr)