PLN Sayangkan Sikap Pertamina Ancam Stop Pasokan Panas Bumi

JAKARTA - PT PLN (Persero) mengemukakan sampai saat ini pihaknya masih dalam tahap koordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait harga uap panas bumi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang 1,2, dan 3. PLN menyayangkan sikap Pertamina yang melayangkan ancaman akan menyetop pasokan uap panas bumi jika perusahaan tak menyepakati harga seperti yang mereka inginkan.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang mengemukakan, tindakan Pertamina yang mengancam PLN terkait penghentian pasokan uap panas bumi itu merupakan langkah yang tidak baik. Pihaknya menerima jika Pertamina akan menghentikan pasokan uapnya. (Baca: Pertamina Ancam Stop Pasokan Panas Bumi terhadap PLN)

"Kalau pasokan uap saya kira PLN lapang dada. Apa sih masalahnya. Kenapa sih kok main mati-matiin? Kan enggak baik," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Menurutnya, supply listrik untuk masyarakat tidak akan terganggu kendati Pertamina benar-benar merealisasikan ancamannya untuk menghentikan pasokan uap. Sebab, listrik untuk wilayah Jawa-Bali memiliki cadangan 30%. (Baca: PLN: Pertamina Tawarkan Harga Uap Panas Bumi Tak Wajar)

"Bagi PLN bukan masalah listriknya. Kalau dipadamkan enggak ada masalah bagi PLN karena kita ada cadangan lebih dari 3.000 MW. Apa artinya 130 MW? Tidak ada. Cuma kami hargai ini energi baru terbarukan. Tidak pakai bahan bakar. Kita mesti kembangkan. Cuma pada tarif yang sama-sama dapat diterima dengan baik," tandasnya.