USD Berkuasa atas Euro, Rupiah Ditutup Masih Positif
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sore hari ini masih bertahan di zona positif, di tengah menguatnya USD terhadap euro dan yen.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.920/USD, dengan kisaran harian Rp13.850-Rp13.945/USD. Posisi tersebut membaik 10 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.930/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.925/USD. Posisi itu naik 10 poin dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp13.935/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.922/USD. Posisi itu menguat tipis 5 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.927/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.874/USD. Posisi ini melemah dari penutupan kemarin di level Rp13.946/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, USD naik lebih dari setengah persen terhadap euro dan yen pada penutupan hari ini karena kebijakan yang diambil China untuk memudahkan gejolak pasar pekan ini membantu menstabilkan investor dan pengaruh China pada stabilitas keuangan global.
Yuan turun hingga 3% dalam perdagangan luar negeri pekan ini, di mana dealer ada intervensi oleh bank-bank BUMN China dan larangan sementara terhadap bank-bank China menjual USD.
Dolar Australia dan Selandia Baru sebagai mata uang utama yang paling tergantung pada prospek ekonomi dan keuangan China juga terlihat lebih tinggi.
"Itu semua hanya tentang apa yang terjadi di China. Itulah obsesi saat ini," kata Derek Halpenny, Kepala Global Markets Penelitian di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London.
USD terhadap yen naik 0,6% menjadi 118,39, meninggalkan dari posisi terendah dalam dua bulan yang sempat menyentuh 117,33, karena pasar ekuitas di kawasan ini melambung. Sementara, USD terhadap euro naik 0,5% menjadi 1,0872.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.920/USD, dengan kisaran harian Rp13.850-Rp13.945/USD. Posisi tersebut membaik 10 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.930/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.925/USD. Posisi itu naik 10 poin dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp13.935/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.922/USD. Posisi itu menguat tipis 5 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.927/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.874/USD. Posisi ini melemah dari penutupan kemarin di level Rp13.946/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, USD naik lebih dari setengah persen terhadap euro dan yen pada penutupan hari ini karena kebijakan yang diambil China untuk memudahkan gejolak pasar pekan ini membantu menstabilkan investor dan pengaruh China pada stabilitas keuangan global.
Yuan turun hingga 3% dalam perdagangan luar negeri pekan ini, di mana dealer ada intervensi oleh bank-bank BUMN China dan larangan sementara terhadap bank-bank China menjual USD.
Dolar Australia dan Selandia Baru sebagai mata uang utama yang paling tergantung pada prospek ekonomi dan keuangan China juga terlihat lebih tinggi.
"Itu semua hanya tentang apa yang terjadi di China. Itulah obsesi saat ini," kata Derek Halpenny, Kepala Global Markets Penelitian di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London.
USD terhadap yen naik 0,6% menjadi 118,39, meninggalkan dari posisi terendah dalam dua bulan yang sempat menyentuh 117,33, karena pasar ekuitas di kawasan ini melambung. Sementara, USD terhadap euro naik 0,5% menjadi 1,0872.
(izz)