Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor

Jum'at, 08 Januari 2016 - 19:50 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pembangunan kereta cepat (high speed train/HST) Jakarta-Bandung yang rencananya akan dimulai pada 21 Januari 2016 terancam tidak dapat terlaksana sesuai jadwal bila berbagai perizinan belum terpenuhi. Artinya, pembangunan kereta cepat terancam molor dari target yang dicanangkan.

Kendati dia menekankan pembangunan harus dimulai pada 21 Januari 2016, namun jika seluruh persyaratan perizinan belum terpenuhi pembangunan tidak bisa dilaksanakan. "‎Belum tahu. Kalau izin-izinnya sudah selesai ya bisa dilakukan groundbreaking. Kalau tidak, ya kan harus selesai dulu izin trase dan izin-izin lainnya," ujar Jokowi, usai makan malam bersama wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, ‎Jokowi memutuskan kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dibangun pada 21 Januari 2016. Pada tanggal tersebut akan dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Walini, Kabupaten Bandung. (Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Mata Kang Emil)

Hal tersebut disampaikannya usai rapat terbatas bersama menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

‎Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung akan segera dimulai pembangunannya pada Januari 2016. Presiden Jokowi pun menekankan agar perizinan segera diselesaikan. (Baca: JK Lebih Suka Kereta Bekas Jepang)

"‎Dengan harapan mudah-mudahan pada 21 Januari telah bisa dilakukan groundbreaking. Agar angkutan terintegrasi baik Jakarta maupun Bandung, maka dihadirkan Gubernur Jabar dan Wali Kota Bandung," imbuhnya.

Menurut Pramono, perizinan hampir selesai semua. Diharapkan pada 14 Januari 2016 seluruh hal yang berkaitan dengan perizinan beres. "Hampir semua selesai, harapannya 14 Januari atau 15 Januari perizinan sudah selesai semua. Sehingga groundbreaking proyek ini bisa dilakukan," tegas politisi PDI Perjuangan ini.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3715 seconds (0.1#10.140)