Indeks Manufaktur China Turun, Pasar Domestik Disarankan Tenang

Sabtu, 09 Januari 2016 - 10:20 WIB
Indeks Manufaktur China...
Indeks Manufaktur China Turun, Pasar Domestik Disarankan Tenang
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan menurunnya data indeks manufaktur China di Desember sebesar 48,2 poin sebaiknya tidak ditanggapi dengan reaksi terlalu berlebihan. Meski dampaknya mulai dicemaskan oleh negera-negara Barat.

Menurut data bulan Desember, indeks manufaktur China turun di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 48,9 poin. Indeks tersebut menyusut 0,7 poin menjadi 48,2 poin. Akibatnya kondisi yang memburuk ini membuat indeks China dan yuan terdepresiasi. Sehingga bank sentral China sempat menyuntikkan dana USD20 miliar ke pasar untuk membuat pasar kembali bersemangat dan menaikkan nilai YUAN.

"Aneh jika banyak negara barat terlalu khawatir terhadap China. Pada saat devaluasi 5%, mereka ribut, padahal Jepang menurunkan nilai mata uangnya 40%, tapi tidak ada yang ribut," ucapnya

Dia menambahkan sebaiknya Indonesia atau pasar-pasar di negara Barat, tidak perlu bereaksi berlebihan karena kondisi China memang sedang tidak menentu.

"Reaksinya memang terlalu berlebihan.‎ Terus orang bilang, jangan-jangan dia mau devaluasi. Kenapa jadi terlalu banyak ditebak. Maksud saya memang China tidak bisa dibilang baik-baik saja, tapi tidak buruk meski melambat," katanya.

Meski demikian, diterakannya China tidak bisa dijadikan faktor Bank Indonesia dalam mempertimbangkan kebijakan moneter ke depannya, karena yang lebih berpengaruh adalah USD. "Itu bukan urusan China. Itu urusan apakah ada tekanan terhadap rupiah atau tidak terhadap mata uang asing seperti USD misalnya," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1567 seconds (0.1#10.140)