Apindo: Aksi Teror Bom Tak Akan Pengaruhi Investasi
A
A
A
SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakini aksi teror yang terjadi di Jakarta tidak akan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah (Jateng). Meski demikian, aksi teror tersebut harus segera ditangani serius pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan di negeri ini.
Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi mengatakan, keamanan sangat berhubungan erat dengan invetasi. "Keamanan dan Investasi berkaitan erat hal itu sudah hukum alam, oleh karena itu pemerintah harus menjaga keamanan di Indonesia. Dengan menjaga keamanan, maka investor yang masuk akan merasa lebih aman, dan nyaman,” ujarnya, Jumat (15/1/2016)
Menurut Frans, kejadian teror di Jakarta yang menewaskan sejumlah warga sipil tersebut tidak terlalu berdampak terjadap investasi. Hal itu menurut Frans karena pemerintah bertindak dengan cepat. (Baca: Pascateror Bom, Pemerintah Klaim Pasar Konfiden dengan Ekonomi RI)
Namun, lanjut Frans, jika teror tersebut berkelanjutan bisa dipastikan akan sangat memberikan efek terhadap iklim investasi. “Orang asing memang sensitif dengan keamanan. Tapi, saya pikir hanya dengan satu kejadian tidak akan berpengaruh banyak,” katanya.
Menurut Frans, sektor pariwisata yang akan memiliki dampak secara langsung akibat teror yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut. Wisatawan asing bisa saja ketakutan datang ke Indonesia, dan mengalihkan perjalanannya ke negara lain.
Sebab itu, Apindo berharap pemerinta bertindak serius dalam menangani kasus terorisme di Indonesia. Jangan sampai pelaku-pelaku teror dibiarkan berkeliaran.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng Joko Suratno memandang teror bom yang terjadi di Jakara sedikit banyak akan berpengaruh teradap kedatangan wisatawan asing ke Indonesia.
Meski demikian, dia optimistis, dampak itu tidak akan berlangsung lama, selama pemerintah mampu menjamin keamanan. “Turis asing, biasanya sangat sensitif teradap teroris," imbuhnya.
Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi mengatakan, keamanan sangat berhubungan erat dengan invetasi. "Keamanan dan Investasi berkaitan erat hal itu sudah hukum alam, oleh karena itu pemerintah harus menjaga keamanan di Indonesia. Dengan menjaga keamanan, maka investor yang masuk akan merasa lebih aman, dan nyaman,” ujarnya, Jumat (15/1/2016)
Menurut Frans, kejadian teror di Jakarta yang menewaskan sejumlah warga sipil tersebut tidak terlalu berdampak terjadap investasi. Hal itu menurut Frans karena pemerintah bertindak dengan cepat. (Baca: Pascateror Bom, Pemerintah Klaim Pasar Konfiden dengan Ekonomi RI)
Namun, lanjut Frans, jika teror tersebut berkelanjutan bisa dipastikan akan sangat memberikan efek terhadap iklim investasi. “Orang asing memang sensitif dengan keamanan. Tapi, saya pikir hanya dengan satu kejadian tidak akan berpengaruh banyak,” katanya.
Menurut Frans, sektor pariwisata yang akan memiliki dampak secara langsung akibat teror yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut. Wisatawan asing bisa saja ketakutan datang ke Indonesia, dan mengalihkan perjalanannya ke negara lain.
Sebab itu, Apindo berharap pemerinta bertindak serius dalam menangani kasus terorisme di Indonesia. Jangan sampai pelaku-pelaku teror dibiarkan berkeliaran.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng Joko Suratno memandang teror bom yang terjadi di Jakara sedikit banyak akan berpengaruh teradap kedatangan wisatawan asing ke Indonesia.
Meski demikian, dia optimistis, dampak itu tidak akan berlangsung lama, selama pemerintah mampu menjamin keamanan. “Turis asing, biasanya sangat sensitif teradap teroris," imbuhnya.
(dmd)